Pejabat Pentagon Akui Bantuan ke Ukraina Menguras Persenjataan, Tetapi Tidak Membahayakan AS

JAKARTA - Pejabat senior Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, mengakui bantuan persenjataan yang diberikan ke Ukraina menguras gudang senjata mereka, tetapi tidak membahayakan posisi Washington.

Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Colin Kahl mengatakan kepada Defense Writers Group yang berbasis di Washington, bantuan militer ke Ukraina menghabiskan persenjataan Barat dan menciptakan tekanan tambahan pada industri pertahanan.

Ketika diminta untuk mengomentari konsekuensi jangka panjang dari bantuan militer AS ke Kiev, pejabat itu mengatakan: "Tidak diragukan lagi bahwa itu telah memberi tekanan pada persediaan kita sendiri, itu telah memberi tekanan pada basis industri pertahanan kita, sekutu kita," melansir TASS 9 November.

"Saya akan mengatakan, Menteri Pertahanan (AS Lloyd) Austin telah fokus sejak awal dalam memastikan, kami tidak mengambil risiko yang tidak semestinya, yaitu kami tidak mengurangi persediaan kami begitu banyak sehingga akan merusak kesiapan dan kemampuan kami untuk menanggapi kemungkinan besar lainnya di tempat lain di dunia," paparnya.

Pada saat yang sama, pejabat tinggi Pentagon meyakinkan bahwa bantuan militer ke Ukraina sama sekali tidak merusak kemampuan pertahanan Negeri Paman Sam.

"Jadi saya merasa nyaman, dukungan yang kami berikan kepada Ukraina tidak menempatkan Amerika Serikat dalam posisi berbahaya karena berkaitan dengan kontingensi besar lainnya di suatu tempat di dunia, tetapi telah mengungkapkan bahwa kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat industri pertahanan kami lebih gesit, lebih responsif, lebih tangguh," jelasnya.

Diketahui, Barat mengirimkan bantuan senjata dan kendaraan militer besar-besaran untuk membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari.

Bulan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengeluarkan peringatan, menyebut aliran senjata NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) ke Ukraina dan dukungan militer untuk Kyiv, membawa aliansi itu lebih dekat ke garis berbahaya dari bentrokan militer langsung dengan Rusia.

Zakharova menarik perhatian pada fakta, dukungan militer Barat untuk Ukraina, menurut data terbaru, telah mencapai nilai sekitar 42,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp659.721.375.000.000.

Dari jumlah tersebut, dikatakan sekitar 28,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp441.373.875.000.000 di antaranya disediakan oleh Amerika Serikat.