Pabrik Ban Continental Jadi Korban Serangan Hacker LockBit, 40 Terabyte Data Dicuri
JAKARTA –Jaksa Jerman tengah menyelidiki serangan siber terhadap pembuat ban dan suku cadang otomotif Continental. Pernyataan ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Jerman, Handelsblatt pada Selasa, 8 November yang mengutip seorang juru bicara yang menolak untuk merinci lebih lanjut.
Continental juga telah mengatakan pada Senin, 7 November bahwa serangan siber yang dilaporkan pada Agustus lalu telah mengakibatkan beberapa data dicuri dari perusahaan.
Kelompok peretas yang disebut LockBit dikabarkan telah mencuri 40 terabyte data. Pencurian itu akan menjadi jumlah yang sangat besar, karena aliran data keluar yang lengkap biasanya harus dihentikan dengan langkah-langkah keamanan teknis. Selain itu, menurut sebuah bocoran, penyerang dikatakan telah memeras uang tebusan dari perusahaan ban Jerman itu.
Menurut laporan media, perusahaan pada dasarnya mengkonfirmasi serangan itu, tetapi tidak mau mengomentari detailnya. “Continental telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut dengan dukungan pakar keamanan siber eksternal," kata seorang juru bicara, seperti dikutip spiegel.de.
Baca juga:
Continental juga telah mengetahui pada akhir Agustus bahwa sistem TI miliknya telah disusupi. Saat itu dikatakan bahwa serangan itu telah berhasil dihalau. Namun tidak diketahui apakah Continental benar-benar membayar uang tebusan kepada para pemeras. Pada Agustus lalu, perusahaan menyatakan tidak ada tuntutan uang tebusan atas data yang tercuri
Kelompok hacker LockBit juga telah menyebabkan kegemparan pekan lalu. Pada saat itu, mereka mengumumkan bahwa telah meretas perusahaan pertahanan besar Prancis, Thales Group. LockBit adalah salah satu geng ransomware yang sangat aktif dan berbahaya seperti disebutkan oleh Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman.
Dalam peretasan ini, penjahat mengenkripsi data korban mereka, membuatnya tidak dapat digunakan, tetapi sering membuat salinan untuk diri mereka sendiri. Mereka kemudian menuntut tebusan dalam jumlah besar, seringkali dalam jutaan euro dari perusahaan besar, sebelum merilis data lagi.
Otoritas keamanan Jerman berasumsi bahwa banyak pelaku peretasan seperti LockBit, beroperasi dari Rusia. Namun sejauh ini pihak Rusia menolak tuduhan tersebut.