Asisten Pelatih Ingin Yerbossynuly Menyerah Sebelum Di-KO Secara Brutal
JAKARTA - Petinju Aidos Yerbossynuly mengalami koma setelah menjalani operasi akibat pendarahan otak menyusul kekalahannya dari David Morrell.
Asisten pelatih Yerbossynuly, Emmanuel Savoy, mengatakan dirinya ingin anak didiknya menyerah saat pertarungan berlangsung.
"Saya memegang handuk," kata Savoy dikutip dari Marca, Selasa.
"(Tapi) Aidos ingin melanjutkan dan pelatih ingin dia melanjutkan. Dia menilai Aidos dan mengatakan tidak ada yang salah dengannya.
"Dia meyakinkan wasit. Dia melihat ke atas dan berkata, 'ya,' dia ingin melanjutkan.
“Melihat hal itu dari sudut, saya pikir dia masih ingin bertarung.”
Baca juga:
- Gokil! Conor McGregor Punya Koleksi Jam Tangan Bernilai Jutaan Dolar
- Anthony Ginting Juara Hylo Open 2022, Tunggal Putra PBSI Dituntut Lebih Percaya Diri
- 12 Hari Menuju Piala Dunia 2022 Qatar: Antonio Conte Beri Suntikan Moral untuk Son Heung-Min
- PSSI Resmi Kirim Surat Pemberitahuan Kongres ke Pemilik Suara, Sudah Dapat Izin FIFA?
Yerbossynuly (16-1-0, 11 KO) dan Morrell (8-0, 7 KO) bertarung untuk memperebutkan gelar dunia kelas menengah super World Boxing Association (WBA) pada Sabtu malam.
Hasilnya, petinju kidal Kuba berusia 24 tahun, Morrell, berhasil memenangkan duel dengan KO yang membuat petarung Kazakhstan Yerbossynuly babak belur sangat parah.
Kekalahan tersebut merupakan yang pertama dalam karier Yerbossynuly, dan itu terjadi setelah pertarungan dihentikan di ronde ke-12.
Sebelumnya, Yerbossynuly terjatuh dua kali pada ronde terakhir sebelum wasit Tony Weeks turun tangan dan menghentikan jalannya pertandingan.
Sang petinju itu kemudian dibawa ke rumah sakit dalam keadaan sadar sebelum dilakukan serangkaian tes.
Lebih dari 70 persen pukulan yang diterima Yerbossynuly adalah di kepala, kemudian juga menderita luka di hidung dan tulang pipi kanan yang bengkak parah.