Dihajar secara Brutal, Petinju Kazakhstan Tak Hanya Kehilangan Gelar Juara Dunia tapi Juga Koma
JAKARTA - Petinju Kazakhstan, Aidos Yerbossynuly, mengalami koma setelah kekalahan KO dari David Morrell Jr dalam perebutan gelar tinju dunia WBA kelas menengah.
Menurut laporan News.com.au, Yerbossynuly dibawa ke Hennepin County Medical Center untuk menjalani perawatan. Dia dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis karena pendarahan di otak.
PBC dan TGB Promotions mengeluarkan pernyataan, "Perwakilan TGB Promotions dan PBC berada di Minneapolis bersama tim Aidos dan kami memantau situasi dengan cermat."
“Untuk menghormati privasi dia dan keluarganya, kami tidak dapat membagikan detail apa pun, tetapi kami meminta komunitas tinju untuk berdoa buatnya," lanjut pernaytaan tersebut.
Yerbossynuly yang berlumuran darah, dijatuhkan dua kali di ronde ke-12 sebelum wasit Tony Weeks menghentikan pertandingan. Para penggemar tinju berharap atlet berusia 30 tahun itu cepat pulih.
"Berdoalah untuk Aidos Yerbossynuly. Dia membutuhkan doa dan energi penyembuhan dari kita," ujar promotor Lou DiBella.
Baca juga:
- Kata Israel Adesanya Jelang Duel Lawan Alex Pereira: Saya Ingin Jadikan Ini Film Horor
- Jake Paul: Saya Ingin Melawan Canelo, Dia Sudah Tua
- Logan Paul Cedera Serius Usai Duel Lawan Roman Reigns di WWE, Ligamen Lututnya Robek
- Eddie Hearn Diteriaki Penggemar Tinju, Dituding Jadi Penyebab Gagalnya Fury Vs Joshua
Kabar soal Aidos pun menarik perhatian mantan juara dunia, Yordenis Ugas. Petinju berusia 36 tahun itu berkicau di akun Twitternya.
"Berita ini menyakiti semua petinju. Anda dapat meragukan pekerjaan petarung mana pun sebagai penggemar, tetapi jangan pernah meremehkan," tulis Ugas.
"Kemenangan terbesar seorang petarung adalah turun dengan kakinya dari atas (ring) sana. Berdoa untukmu juara," lanjutnya.
Dukungan juga diberitakan George Kambosos. "Teruslah berjuang juara!" ujarnya.
Pelatih Morrell Ronnie Shields mengakui Yerbossynuly seharusnya ditarik dari pertarungan lebih awal. Namun, hal itu tak terjadi hingga sang petinju menerima terlalu banyak hukuman.
"Dia menerima terlalu banyak pukulan. Dan kau tahu? Anak ini mungkin tidak akan pernah bisa bertarung lagi. Seburuk itu," ujar Shields memberi kepada Boxing Scene.