Dead Vertical Kembali Menggerinda, Sentil Politik Adu Domba Lewat Karya Tunggal Terbaru Mereka

JAKARTA - Gerombolan grindcore asal Jakarta, Dead Vertical kembali menggerinda melalui karya tunggal anyar bertajuk Devide et Impera.

Menurut keterangan resmi yang diterima VOI, Senin, lagu ini terinspirasi dari kehidupan berbangsa dan bernegara yang semakin kacau.

Politik memecah belah bangsa yang dilakukan para penguasa serta pejabat kerap kali menghantam semua lapisan masyarakat dengan memanfaatkan uang, kekuasaan, dan aparat demi melanggengkan syahwat mereka.

"Menebar fitnah, hasutan, adu domba dan teror merupakan cara lama mereka membuat rakyat dipaksa tunduk tak berdaya di bawah penindasan mereka," kata pihak band.

Sedikit menengok ke belakang. Berdiri sejak tahun 2001 di timur Jakarta karena kesamaan hobi mendengarkan musik ekstrem, Boybleh (gitar, vokal), Deadbonz (bass) dan Aryablood (drum) sepakat membentuk band bernama Dead Vertical.

Makna dari nama band ini adalah 'matinya hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan karena nafsu duniawi'.

Lirik-lirik tajam bertema sosial, musik berdistorsi tinggi dengan nuansa thrash metal, punk dan death metal dilebur jadi satu kebisingan; grindcore. Mereka juga konsisten membuat karya dan menginvasi panggung musik ekstrem di Tanah Air selama lebih dari dua dekade.

>