JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengingatkan masyarakat Indonesia jangan terpecah belah oleh politik adu domba antar sesama anak bangsa. Seperti pasca-pemilu lalu ada pengkubuan golongan 'Cebong - Kampret' di media sosial.
Zulhas, sapaannya, mengajak seluruh anak bangsa untuk bersama-sama membangun persatuan dan kesatuan bangsa demi mencapai cita-cita Indonesia Emas pada 2045.
"Belakangan ini kita lihat perbedaan justru ditajamkan, pikiran politik diracuni logika elektoral yang cenderung menghalalkan segala cara termasuk mengedepankan politik identitas (SARA)," ujar Zulkifli Hasan dalam pidato kebangsaan memperingati 50 Tahun CSIS Indonesia, Kamis, 19 Agustus.
Menurut mantan Ketua MPR itu, ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan Indonesia selalu sibuk dengan masalah identitas bangsa yang majemuk. Salah satunya lewat isu SARA.
"Politik SARA, politik identitas. Perbedaan keimanan kembali dipersoalkan, sukuisme diperkuat, wacana Tionghoa-Pribumi dimunculkan kembali, mayoritas minoritas dibenturkan, 'Aku Pancasila' dikontraskan dengan 'Kamu Bukan Pancasila'. Cebong vs Kampret, Buzzer vs Kadrun," ungkapnya.
"Sedih kita melihat kondisi saat ini," sambung Zulhas.
BACA JUGA:
Zulhas menilai, kondisi Indonesia yang sering didera isu adu domba merupakan langkah mundur bangsa, kembali sebelum era kemerdekaan.
"Padahal kita sudah 76 tahun merdeka, kenapa mesti mundur lagi? Apa yang terjadi di Tanah Air kita belakangan ini. Karena itu saya mengajak seluruh pihak untuk meneguhkan kembali, yuk teguhkan kembali janji kebangsaan kita kembali," pungkasnya.