Konser NCT 127 Dihentikan Polisi: Tak Melulu Soal Kapasitas, Ulah Penonton Juga Harus Jadi Perhatian
JAKARTA – Insiden di konser musik kembali berlanjut. Polisi lagi-lagi harus mengambil tindakan preventif dengan menghentikan acara. Ini terjadi saat konser boyband asal Korea Selatan NCT 127 di ICE BSD, Tangerang, Jumat malam (4/11).
Konser NCT 127 sudah berlangsung sejak pukul 19.00 WIB. Awalnya berjalan kondusif. Tak seperti penyelenggaraan festival musik sebelumnya di Istora Senayan yang penuh sesak, jumlah penonton yang datang ke ICE BSD masih sesuai standar, hanya 8.000 orang dari kapasitas maksimal ruang konser 10.000 orang.
Namun, ketika tersisa tiga lagu, tepatnya usai NCT membawakan lagu ‘Paradise’ terjadi kericuhan. Penonton saling dorong berebut bola plastik yang dibagikan member NCT 127.
“Awalnya seru-seru aja. Semua penonton ikut goyang, joget. Space juga masih lega buat joget. Nah, pas NCT lempar bola, yang ada didepan berebutan, yang dibelakang ngedorong ke depan,” ucap Santi, warga Depok yang ikut menonton konser NCT 127 bertajuk ‘Neo City: JAKARTA – THE LINK’ hari pertama di ICE BSD, Tangerang.
Saat ricuh, beberapa personel NCT 127 seperti Mark, Taeyong, dan Doyong sempat meminta penonton tertib. Mereka berkali-kali meminta penonton di area depan panggung agar tidak berdesak-desakan.
“Tapi memang susah diatur penontonnya. Mungkin bisa 10 menitan kali mereka (member NCT) teriak-teriak ke penonton,” Santi melanjutkan.
Tak lama kemudian, sekira pukul 21.20 WIB, pihak kepolisian memutuskan menghentikan konser. Terlebih, ketika mengetahui 30 penonton mengalami pingsan akibat berdesak-desakan.
“Ya, ini demi keselamatan daripada nanti terjadi hal yang tak diinginkan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Jumat (4/11) malam.
Mereka yang mengalami pingsan sudah mendapatkan perawatan medis. Kondisinya saat ini sudah kembali sadar.
“Pingsan karena sesak dorong-dorongan, kurang oksigen,” tambahnya.
Kecewa dan Malu
Insiden tersebut membuat para fans NCT 127 geram. Mereka melampiaskan kekecewaannya di media sosial.
“GANGERTI LAGI - pagi pagi hoax bom - antrian ga kondusif - hape setinggi harapan - barricade rubuh - rusuh FINALY KONSER DIBUBARIN, KENA SILENT TREATMENT KAN LU PADA?! CONGRATS DEH YAH LU PADA!! CONGRATS!!” tulis S. Alifiah K di twitter, Jumat (4/11).
Begitupun @chococheezzz. Dia merasa malu dengan kelakuan para penonton Indonesia yang tidak bisa tertib saat menonton konser. Seharusnya, penonton juga bisa menghargai mereka yang sudah taat aturan, yang sudah bersusah-payah menabung untuk menyaksikan penampilan NCT 127. Juga menghargai panitia yang sudah menyiapkan semua dengan matang.
“Rangkuman #TheLinkinJKT day1: banyak yg nginep dr subuh – ada org iseng ngeprank anceman bomb –cat 1c roboh –member marah -30 org pingsan – konser diberhentikan, yaampun malu,” katanya.
“Tolong day 2nya jgn rusuh lagi ya, kasian nctzen yg udh taat aturan, yg udh susah payah nabung, yg jauh2 dtg dr luar kota jd gagal nonton konser. kasian jg member sm semua staff sm/the link udh jauh2 dtg kesini dan nyiapin semuanya malah jd sia2,” lanjut @chococheezzz.
Akun @ninizquad juga kesal. Menurutnya, insiden itu menjadi penegas untuk para penyanyi asing tampil lagi meski mereka memiliki banyak penggemar di Indonesia.
“Yea yea it's not a secret many western singers won't bother to stop in Indo whenever they have Asia/SEA leg no matter how many fans they have here cause yeah look at this. Not just the promotor sucks, many cencorship issue, tp orgnya emg pada norak ngga bisa diatur rusuh. Sebel,” ungkapnya.
Senada dengan @oshxily, dia mengungkapkan kekecewaannya di twitter dengan sumpah serapah.
“Gue ngeri nct trauma dateng ke indo! tadi perkara bom sekarang dibubarin karna rusuh! NORAK ANJ! Padahal yg rugi kalian juga, udah mahal" beli tiket tapi malah begini, ga bisa nikmatin konser sampe akhir! GOBLOK! GUE YANG KESEL! DEMEN BGT BIKIN MALU NEGARA SENDIRI!!!” tulisnya.
Hingga Sabtu (5/11) dini hari, sejumlah tagar menyoal insiden penghentian konser NCT 127 bermunculan dan menjadi trending topic di twitter.
Permohonan Maaf
Atas insiden tersebut, promotor konser NCT 127, Dyandra Global Edutainment memohon maaf kepada para penonton day 1 NCT 127 karena tidak bisa menikmati konser hingga akhir. Juga, kepada seluruh member NCT 127 dan SM Entertainment karena tidak dapat mewujudkan konser yang diinginkan.
“Hal yang disayangkan terjadi di pengujung konser. Ketertiban mulai hilang di bagian standing sehingga terjadi kekacauan yang mengharuskan konser dihentikan demi keselamatan penonton,” Dyandra dalam keterangan tertulis di akun twitter resminya, Sabtu (5/11).
Baca juga:
- Pelarangan Berdendang Bergoyang: Festival Musik Harus Dirancang dengan Benar, Jangan Melulu Mengejar Untung
- Menelisik Aspek Psikologis dari Kasus Ayah Bunuh Anak Kandung di Depok
- Gangguan Ginjal Akut Misterius: Mulai Obat Antidotum, Penyebab, Temuan BPOM, hingga Sanggahan Industri Farmasi
- Kasus Ferdy Sambo: Ketika Permintaan Maaf Hanya Dianggap Skenario Menutupi Kebohongan
“Karena keselamatan dan pengalaman menonton konser yang aman adalah hal yang kami inginkan, untuk day 2 kami akan menambahkan lebih banyak petugas paramedis dan juga tenaga keamanan. Kami juga terus bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat dan berusaha untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terulang kembali. Kami berharap untuk para penonton day 2 dapat terus menjaga prosedur keselamatan selama acara berlangsung.”
Konser NCT 127 hari kedua tetap digelar di lokasi sama pada 5 November 2022 mulai pukul 19.00 WIB.
Susun SOP
Sebelumnya, Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mengatakan akan menyiapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang secara umum berlaku untuk penyelenggaraan konser-konser musik di Tanah Air.
Pembahasan SOP mulai dari pengurusan rekomendasi serta izin, penghitungan peserta konser musik, persiapan tata letak panggung, pengaturan keramaian (crowd control), serta sejumlah hal lain yang perlu diperhatikan.
"Standar ini basisnya adalah dari pengalaman-pengalaman kami para promotor di APMI, lalu dari jasa-jasa pihak ketiga yang fasih di bidangnya. Karena kan promotor tidak kerja sendiri dan memang menggunakan jasa profesional di bidang masing-masing adalah langkah krusial. Jadi ini nanti standarnya dibuat untuk bisa dipakai oleh semua promotor atau penyelenggara acara musik," kata Ketua Bidang Program dan Investasi APMI, Dewi Gontha dalam konferensi pers APMI Jakarta Selatan, Kamis (3/11).
Standar yang disiapkan juga akan dibuat dalam beberapa skala misalnya skala konser kecil, skala konser menengah, serta skala konser besar sehingga penyelenggara lainnya bisa memiliki lebih banyak gambaran yang jelas untuk memastikan kelancaran suatu konser musik.
“Kami berharap dengan hadirnya standar konser musik itu nantinya bisa mempermudah penyelenggara acara dan memudahkan para pemangku kepentingan menjalankan tugasnya dengan lebih lancar,” tuturnya.