IHSG Rabu Diperkirakan Melemah, Investor Menanti Penetapan Suku Bunga The Fed

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Rabu 2 November, setelah kemarin ditutup turun 0,66 persen atau 46,58 poin ke level 7.052.30.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memperkirakan pelemahan IHSG hari ini dikarenakan investor akan cenderung bersikap konservatif jelang penetapan suku bunga The Fed.

"Secara teknikal, Dennies mencermati candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan," jelas Dennies dalam risetnya.

Adapun satu-satunya faktor pendorong IHSG yakni musim rilis kinerja emiten per kuartal III 2022. Dennies menyarankan, investor bisa memperhatikan saham PGAS, TOWR, dan PTBA. 

Sementara itu Equity Analist PT Indo Premier Sekuritas Angga Stephanus menyebutkan ada tiga sentimen positif bagi pasar saham Indonesia yaitu pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China. PDB China pada kuartal III tahun 2022 tumbuh 3,9 persen secara tahunan (yoy).

"Indonesia memang harus menjadi partner dagang untuk ekspor china. Pertumbuhan PDB China tetu menunjukkan ekonomi China masih cukup sehat setelah lepas lockdown," katanya dalam keterangan resmi.

China patut diperhatikan, lanjutnya karena Indonesia banyak mengekspor komoditas terutama batu bara, tentu saja permintaan China akan menguntungkan Indonesia. Selanjutnya ada PDB AS yang tumbuh 2,6 persen pada periode kuartal III tahun 2022. Aktivitas ekonomi AS menjadi kiblat keputusan keuangan di seluruh dunia.

"Aktivitas ekonomi AS merupakan target ekspor kedua Indonesia," tuturnya.

Sentimen positif dari dalam negeri yakni masifnya rilis laporan keuangan kuartal III. Laba bersih terutama sektor perbankan menjadi penopang penguatan IHSG.

Angga menjelaskan, di luar sentimen positif di atas, ada 2 hal yang perlu dicermati pada pekan ini dalam melakukan trading saham.

"Pertama, inflasi Oktober. Ini perlu kita pantau, seandainya tidak sesuai ekspektasi. Kedua, PMI Manufaktur Oktober. Kita berharap masih ekspansif di atas 50," katanya.