Elon Musk Bawa Starlink Berekspansi ke Filipina, Tawarkan Jaringan Broadband
JAKARTA - Elon Musk membawa Space Exploration Technologies Corp (SpaceX) untuk berekspansi ke Filipina. Orang terkaya di dunia itu menawarkan layanan broadband satelit untuk kepentingan bisnis dan pemerintah. Hal ini diungkapkan oleh mitra lokalnya pada Kamis, 27 Oktober.
Data Lake Inc, sebuah perusahaan yang berbasis di Filipina sebagian dimiliki oleh taipan Henry Sy Jr, mengatakan telah menandatangani kesepakatan untuk menjadi mitra pertama Starlink dari SpaceX di Asia Tenggara.
"Filipina adalah negara kepulauan, dan menghubungkan negara kita dengan dunia yang lebih luas seringkali membutuhkan infrastruktur yang luas," kata Ketua Data Lake Inc, Anthony Almeda dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters.
Filipina terdiri dari lebih dari 7.600 pulau, banyak di antaranya terisolasi dan dengan medan pegunungan, membuat jangkauan broadband sulit bagi perusahaan telekomunikasi. Sekitar 20 badai tropis juga biasanya melanda negara itu setiap tahun, yang seringkali merusak infrastruktur dan memutus hubungan komunikasi antara pulau dan provinsi.
Baca juga:
Starlink SpaceX menggunakan jaringan ribuan satelit untuk menyediakan akses internet ke wilayah yang jauh atau ketika komunikasi terganggu selama bencana alam.
Data dari Bank Dunia menunjukkan, di Filipina, hanya tujuh dari setiap 100 orang yang memiliki langganan broadband tetap. Jumlah tertinggal dari rekan-rekan regional seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
Awal bulan ini, Kementerian Teknologi Informasi dan Komunikasi Filipina mengatakan masuknya Starlink di pasar Filipina dijadwalkan pada 2023.