Bumble Merilis Open Source dari Teknologi AI Detektor Untuk Memerangi Cyberflashing

JAKARTA - Sejak 2018, Bumble Inc., perusahaan induk Bumble telah membantu undang-undang di AS dalam memerangi pengiriman gambar telanjang secara online yang sering disebut dengan cyberflashing

"Di Bumble Inc., perusahaan induk dari Bumble, Badoo, dan Fruitz, keselamatan telah menjadi bagian utama dari misi kami dan nilai inti yang menginformasikan inovasi produk dan peta jalan perusahaan," kata perusahaan induk dari aplikasi kencan online, dalam pengumumannya.

Kemudian pada tahun berikutnya, Bumble mulai menggunakan teknologi untuk melindungi penggunanya dengan meluncurkan fitur Private Detector AI. 

"Kami telah memanfaatkan kemajuan terbaru dalam teknologi dan Kecerdasan Buatan (AI) untuk membantu menyediakan alat dan sumber daya yang dibutuhkan komunitas pengguna kami untuk mendapatkan pengalaman yang aman di platform kami," tambahnya. 

Private Detector ini bekerja secara otomatis dengan mengaburkan gambar yang berpotensi telanjang yang dibagikan dalam obrolan di Bumble. 

Anda akan diberi tahu, dan diberikan kebebasan untuk memutuskan apakah Anda bersedia melihat gambar tersebut atau memblokir gambar tersebut.

Sekarang, tim Data Bumble Sekarang telah menulis buku putih yang menjelaskan tentang teknologi Private Detector AI nya dan telah membuat versi sumber terbuka dari teknologi tersebut. 

Perusahaan mengatakan bahwa open source dari Private Detector AI kini sudah tersedia di GitHub. 

"Kami berharap fitur ini akan diadopsi oleh komunitas teknologi yang lebih luas saat kami bekerja bersama-sama untuk membuat internet menjadi tempat yang lebih aman," tulis perusahaan dalam pengumumannya.