Bagikan:

JAKARTA – Aplikasi kencan Tinder sedang mengeksplorasi cara mengaburkan batas antara dunia offline dan online, kata CEO Renate Nyborg dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters Next.

Kepala eksekutif aplikasi kencan milik Match Group Inc mengutip fitur Jelajahi (Explore) yang baru diluncurkan perusahaan. Acara interaktif seperti "Swipe Nights" memungkinkan pengguna untuk memilih petualangan mereka sendiri dan mencocokkan dengan orang lain berdasarkan pilihan mereka.

Perusahaan sedang menguji mata uang dalam aplikasi yang akan digunakan oleh pengguna untuk membayar layanan premium dan menerimanya sebagai hadiah untuk perilaku yang baik di aplikasi, katanya.

Ditanya Reuters tentang rencana perusahaan seputar kencan di metaverse, Nyborg berkata: "Dari perspektif Tinder, kami telah berbicara tentang Tinderverse secara internal, yang lebih tentang mengaburkan batas antara offline dan online."

Metaverse secara luas mengacu pada gagasan ruang virtual bersama yang dapat diakses orang melalui perangkat yang berbeda dan di mana mereka dapat bergerak melalui lingkungan digital. Ruang-ruang ini dapat menggunakan virtual reality (VR) atau augmented reality (AR).

Facebook, yang baru-baru ini berganti nama menjadi Meta Platforms Inc, adalah salah satu dari banyak perusahaan teknologi yang telah bertaruh pada teknologi metaverse.

Aplikasi kencan Bumble mengatakan selama panggilan pendapatan November bahwa ia ingin mempersiapkan "apa pun yang muncul di metaverse."

Nyborg mengatakan Tinder masih fokus membantu orang bertemu di kehidupan nyata.

Dia mengatakan bahwa meskipun pandemi COVID-19 telah menunjukkan bahwa mungkin untuk merasa terhubung hanya dengan menggunakan internet, hal itu juga menunjukkan pentingnya koneksi di kehidupan nyata.