Divine Usung Tema Sosial dalam Karya Tunggal Baru Black Heart

JAKARTA - Gerombolan thrash metal yang berbasis di Jakarta, Divine menyemburkan karya tunggal bertajuk Black Heart. Lagu ini merupakan gerbang pembuka menuju album anyar mereka yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Menurut keterangan resmi yang diterima meja redaksi, Black Heart bercerita tentang apa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata.

"Rutinitas manusia yang kemudian menjadi sesuatu yang bias. Rasa lelah dan muak karena harus berkompromi setiap saat dengan kondisi yang ada, membuatnya menjadi normal dan akhirnya sedikit demi sedikit nurani tercemar," kata pihak band.

Tema sosial semacam ini sudah menjadi arahan pada sesi lirik sejak awal Divine terbentuk. Seperti diketahui, band ini dibentuk pada 2001 oleh salah satu sosok penting di scene metal Tanah Air, mendiang Ucokkk Tampubolon.

Pada awal kemunculannya, Divine mengusung genre groove metal. Namun, dalam perjalanannya, selain mengalami beberapa kali bongkar pasang personel, sisi musikalitas band ini juga mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Saat ini, Divine beranggotakan Heyckel (gitar), Wisnu (gitar), Andi Jaka (vokal), Inno (drum), dan Amink (bass).

Muatan komposisi musik mereka juga tidak lagi hanya berkubang pada groove metal atau thrash metal, tetapi juga bereksperimen dengan banyak elemen lainnya seperti heavy metal, progressive, jazz, dan lain-lain.

Hingga kini, Divine sudah merilis satu EP (album mini) dan tiga album penuh: Relevasi (2005), Anger Thy Giveth (2008), Long Live Thrash Metal (2015), dan Digital Infection (2019).

Karya tunggal Black Heart sendiri sudah tersedia di berbagai platform musik digital. Dengan diluncurkannya lagu ini, Divine membuktikan bahwa mereka masih menyalak lantang.