Bantah Tudingan PKK Soal Penggunaan Senjata Kimia, Presiden Erdogan: Fitnah, Kami akan Minta Pertanggungjawaban

JAKARTA - Angkatan Bersenjata Turki tidak pernah menggunakan senjata kimia dan mereka mematuhi hukum internasional, tegas Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pemimpin Turki itu mengatakan, tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang membuat tuduhan tentang masalah ini, lapor penyiar NTV pada Hari Jumat.

Media yang dekat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menerbitkan video minggu ini, yang dikatakan menunjukkan senjata kimia digunakan oleh tentara Turki melawan PKK di Irak utara.

"Angkatan bersenjata kami tidak menggunakan senjata kimia sampai hari ini," ujar Presiden Erdogan saat berada di atas pesawat dalam perjalanan kembali dari kunjungan ke Azerbaijan, melansir The National News 21 Oktober.

"Mereka akan selalu melontarkan fitnah seperti itu. Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka sebagaimana diwajibkan dalam hukum," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan dan pejabat tinggi pada Hari Kamis juga membantah, angkatan bersenjata telah menggunakan senjata kimia dalam operasi mereka melawan militan Kurdi.

Terpisah, Jaksa Turki pada Hari Kamis membuka penyelidikan terhadap kepala Asosiasi Medis Turki, Sebnem Korur Fincanci, setelah dia mengatakan di televisi, rekaman menunjukkan penggunaan gas beracun dan menyerukan penyelidikan independen.

Kantor berita milik negara Anadolu mengatakan, Dr Fincanci dituduh "membuat propaganda kelompok teroris" dan "merendahkan bangsa Turki, Republik Turki dan lembaga-lembaganya".