Datangi Jakarta Islamic Centre, Pj Gubernur DKI: Penyebab Kebakaran Masih Diteliti
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendatangi lokasi kebakaran Masjid Jakarta Islamic Centre, Koja, Jakarta Utara yang kini telah padam.
Heru menyebut saat ini penyebab pasti kebakaran yang terjadi selama kurang lebih dua jam tersebut belum diketahui.
"Penyebabnya masih diteliti. Nanti saya minta tolong Pak Kapolres untuk meneliti penyebabnya," kata Heru di lokasi, Rabu, 19 Oktober.
Berdasarkan keterangan yang diterima, kebakaran terjadi saat adanya pekerjaan renovasi di kubah masjid. Namun, penyebabnya masih perlu diusut lebih lanjut.
"Itu kan masih ada pekerjaan waktu itu, renovasi, pengelasan. Tapi nanti penyebab intinya sedang diteliti," ujar Heru.
Pemadaman ini dilakukan oleh 90 personel dengan 21 unit mobil pemadam kebakaran. Saat ini, petugas tengah melakukan proses pendinginan.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyebut bahwa saat ini belum ada laporan mengenai korban yang terluka akibat kebakaran. Ia juga mengaku belum mengetahui pasti kerugian yang ditaksir akibat kebakaran tersebut.
Yang jelas, kebakaran ini mengakibatkan kubah Jakarta Islamic Center jatuh ke tanah karena terbakar. "Tidak ada ruangan lain yang terbakar. Hanya kubah dan pondasi kelilingnya yang jatuh ke bawah," ujar dia.
Baca juga:
- Di Surat Dakwaan, Terungkap Brigjen Hendra Kurniawan Minta Polisi Lain Ikuti Rekayasa Ferdy Sambo
- Presiden Sheikh Mohamed Telepon Volodymyr Zelensky, UEA Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp1,5 Triliun ke Ukraina
- KPK Tegaskan Pengiriman Tim Dokter ke Jayapura untuk Periksa Lukas Demi Penuhi Hak Tersangka
- Tiga Tersangka Anggota Polisi dan 54 Saksi Peragakan 30 Adegan Saat Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan
Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Slamet Wibisono menjelaskan, kebakaran bermula dari empat pekerja dari PT Agung Sentosa Pratama yang melakukan renovasi atap Kubah Masjid Islamic Center. Saat itu renovasinya menggunakan bahan triplex.
“Para saksi melelehkan membran ( aspal gulung ) untuk menempelkan bahan atap tersebut menggunakan alat bakar. Diduga percikan dari alat bakar mengenai glasbul sampai timbulnya api,” kata Slamet dalam keterangannya, Rabu, 19 Oktober.
Saat kejadian itu, saksi berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (Apar). Akan tetapi, api justru semakin membesar.
“Saksi berupaya memadamkan api dengan menggunakan apar namun api semakin membesar dan akhirnya Kubah Masjid Islamic keseluruhan terbakar,” katanya
Setelah kejadian, saksi langsung menguhubungi petugas pemadam kebakaran, guna dilakukan tindakan lebih lanjut.