Diiming-imingi Gaji Rp4,1 Miliar per Tahun, Kementerian Pertahanan Ambil Langkah Tegas Hentikan Perekrutan Pilot Militer Inggris oleh China

JAKARTA - Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan terkait upaya China untuk membujuk pilot militer aktif maupun purna tugas, untuk melatih angkatan bersenjatanya dengan iming-iming paket kompensasi besar.

Langkah tegas akan diambil pemerintah untuk menghentikan skema perekrutan tersebut, di tengah masalah keamanan nasional.

Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) meyakini, saat ini terdapat hingga 30 mantan pilot militer negara itu memberikan pelatihan di China, mengatakan banyak yang lainnya tengah didekati, termasuk personel yang masih aktif.

Kementerian Pertahanan mengatakan Beijing menggunakan pihak ketiga untuk mendapatkan pilot Inggris dan Barat lainnya, untuk melatih pilot China secara langsung, serta mendukung perusahaan industri pertahanan milik negara dan lembaga penelitian.

"Kami mengambil langkah tegas untuk menghentikan skema perekrutan China yang mencoba untuk melayani headhunt dan mantan pilot Angkatan Bersenjata Inggris, untuk melatih personel Tentara Pembebasan Rakyat di Republik Rakyat China," kata juru bicara Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNN 19 Oktober.

Ilustrasi jet tempur China. (Wikimedia Commons/Gary Todd)

"Semua personel yang bertugas dan mantan personel sudah tunduk pada Undang-Undang Rahasia Resmi. Kami sedang meninjau penggunaan kontrak kerahasiaan dan perjanjian kerahasiaan di seluruh Pertahanan, sementara RUU Keamanan Nasional yang baru akan menciptakan alat tambahan untuk mengatasi tantangan keamanan kontemporer, termasuk yang ini," tambah juru bicara itu.

Kementerian Pertahanan mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mantan pilot Inggris telah menyampaikan informasi apa pun yang akan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.

James Heappey, Menteri Negara untuk Angkatan Bersenjata dan Veteran Inggris mengatakan, pemerintah saat ini sedang berupaya mengubah undang-undang untuk menghukum pilot militer yang menyerahkan keahlian mereka kepada tentara China.

"Kami akan memberlakukan undang-undang bahwa begitu orang diberi peringatan itu, akan menjadi pelanggaran untuk maju dan melanjutkan pelatihan itu," terang Heappey kepada Sky News.

Ilustrasi jet tempur China. (Wikimedia Commons/Gary Todd)

"China adalah pesaing yang mengancam kepentingan Inggris di banyak tempat di seluruh dunia," lanjutnya.

Heappey mengakui peran penting China sebagai mitra dagang, tetapi menambahkan "tidak ada rahasia dalam upaya mereka untuk mendapatkan akses ke rahasia kami, dan perekrutan pilot kami, untuk memahami kemampuan angkatan udara kami, jelas menjadi perhatian kami dan bagian intelijen dari Kementerian Pertahanan."

Sementara mengutip Sputnik News, gaji yang ditawarkan untuk para pilot ini oleh China disebutkan mencapai 240.000 poundsterling (Rp4.187.064.043) per tahun.

Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan dalam briefing harian, bahwa pihak kementerian tidak mengetahui skema perekrutan semacam itu.