7 Penyebab Stres pada Anak-Anak yang Perlu Dipahami Orang Tua
YOGYAKARTA – Tidak setiap anak luwes dalam mengekspresikan kondisi mentalnya. Seperti ketika mengalami stres, mungkin anak-anak menunjukkan perubahan perilaku yang perlu dikenali orang tua. Misalnya mereka tidak bisa tidur, tidak mau makan, hingga tidur terus tidak mau keluar kamarnya. Penyebab stres pada anak juga perlu diidentifikasi oleh orang terdekatnya.
Menurut Elizabeth Pantley, penulis The No-Cry Separation Anxiety Solution, orang tua perlu mewaspadai perilaku dan tindakan yang tidak biasa atau mencurigakan. Mereka punya tanda-tanda stresnya sendiri, menurut psikolog Rene Hackney, Ph.D..
Penyebab stres pada anak, pada umumnya dipicu perubahan tertentu dalam proses perkembangannya. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Kecemasan akan perpisahan
Perpisahan atau separation anxiety kerap dialami oleh bayi, balita, dan anak-anak pra sekolah. Meskipun kecemasan akan perpisahan merupakan respons sehat, tetapi bisa juga sebagai reaksi terhadap stresor yang tidak terkait, jelas dokter Hackney.
“Ketika ada stresor hidup, toleransi anak-anak terhadap frustasi lain cenderung turun. Tetapi menyebabkan sulit berpisah dengan orang terdekatnya atau pengasuh utamanya,” tambah Hackney dilansir Parents, Selasa, 18 Oktober.
2. Perubahan keluarga
Perubahan keluarga dalam artian kondisi kematian, perceraian, kehilangan pekerjaan orang tua, atau rumah baru dapat memicu stres pada anak-anak. Ketika mengalami perubahan dalam lingkungan terdekatnya, kombinasi emosi anak-anak meningkat. Jadwal rutin juga akan mengalami perubahan. Secara langsung ini dapat membuat anak-anak merasakan ketegangan. Bahkan, perubahan positif pun, misalnya mempunyai adik, bisa membuat anak stres.
3. Sekolah
Bagi anak yang lebih besar dan remaja hingga dewasa muda, sekolah bisa jadi penyebab stres. Karena mereka khawatir tentang tugas sekolah, nilai, tanggung jawab, pertemanan, intimidasi, hingga tekanan dari kelompok sebayanya.
4. Jadwal yang terlalu padat
Anak-anak perlu menikmati waktunya sehingga membuat jadwal yang terlalu padat untuk mereka, dapat membuat stres. Waktu yang terburu dan kegiatan yang berbeda-beda dalam sehari membuat agendanya sibuk. Termasuk membuat ritme serba cepat dan mereka bisa merasa stres.
5. Peristiwa yang tak terduga
Peristiwa besar diluar kontrol, seperti bencana alam, konflik sosial, hingga berita buruk dari televisi atau media lainnya memengaruhi anak pada segala usia. Bahkan paparan iklan atau film yang menakutkan bisa memengaruhi anak Anda.
6. Masa pubertas
Mengalami perubahan tubuh bisa juga membuat stres. Waktu mengalaminya, hormon juga akan berubah. Pada beberapa kasus, rasa canggung dan tidak cukup informasi mengenai perubahan tubuhnya dapat menyebabkan anak stres.
Baca juga:
- Bunda Wajib Tahu, Stimulasi dengan Bermain di Luar Ruangan Sangat Penting bagi Perkembangan Anak
- Mengenal Gejala Trauma Kompleks yang Berdampak pada Sistem Saraf, Perlu Diatasi Bertahap
- Anak Punya Kebiasaan Mengompol? Coba Atasi dengan 8 Cara Ini
- Bukan Kurang Perhatian, Suami Cemburu pada Anak Sendiri karena Alasan Ini
7. Stresor harian
Stres kecil dalam hidup dapat menyebabkan anak stres. Selain karena lingkungan, kemiskinan, konflik keluarga, dan orang tua yang tidak hadir dalam kehidupan mereka, merupakan salah satu faktor yang bisa mengganggu kondisi mentalnya.
Itulah ketujuh penyebab stres pada anak yang umum dialami dan perlu dikenali oleh orang tua. Untuk mengatasinya segera, kenali tanda-tandanya. Kemudian bicarakan dengan tenang tanpa menekan anak-anak.