3 Poin Penting dalam Diskusi Gianni Infantino dan Jokowi
JAKARTA — Presiden FIFA Gianni Infantino memenuhi janjinya datang ke Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo. Ada tiga poin penting dibahas dalam pertemuan tersebut terkait tragedi Kanjuruhan.
Infantino tiba sekitar pukul 11.58 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 18 Oktober. Kedatangan petinggi induk sepak bola internasional membahas rencana lanjutan dari transformasi sepak bola Indonesia pasca tragedi di Malang.
"Hari ini saya bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino dan tadi kami telah melakukan pembahasan penting mengenai sepak bola Indonesia pasca tragedi di Malang, 1 Oktober 2022," ujar Jokowi dalam jumpa pers.
Di pertemuan itu kedua tokoh berdiskusi secara detail terkait langkah-langkah yang perlu diambil agar tragedi serupa tidak terjadi di masa mendatang. Salah satunya adalah transformasi yang harus dilakukan secara menyeluruh.
Transformasi ini sebelumnya sudah didiskusikan Jokowi dan Infantino dalam korespondensi mereka. Kemudian poin kedua dalam pertemuan ini adalah memastikan agar Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia harus aman dan berjalan profesional.
Sementara itu, pembahasan berikutnya adalah mengaji ulang pemangku kepentingan sepak bola nasional, terutama PSSI. Induk sepak bola nasional itu dianggap sebagai salah satu pihak yang paling bertanggung jawab karena melakukan kelalaian dalam penyelenggaraan kompetisi liga.
"Dengan demikian, kesepakatan ini sebagai momentum perbaikan sistem persepakbolaan Indonesia agar sepak bola Indonesia menjadi kebanggaan dan tampil lebih baik lagi di masa mendatang," ujar Jokowi.
Baca juga:
- Jangan Sedih Cules, 3 Pemain Barcelona Juga Dapat Trofi di Malam Gala Ballon d'Or 2022
- Pemain Naturalisasi Indonesia Marques Bolden Gagal Gabung Klub NBA Milwaukee Bucks
- Pernah Bikin Fans Atletico Madrid Tersakiti karena 'Membelot' ke Barcelona, Antoine Griezmann Minta Maaf
- Conor McGregor Pamer Otot di Medsos, Netizen Salah Fokus ke Bagian Ini
Informasi terbaru menyebut tragedi Kanjuruhan menewaskan 133 orang. Jatuhnya ratusan korban jiwa itu membuat kompetisi liga di Indonesia pun dihentikan sementara waktu menunggu proses transformasi dilakukan.
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dalam laporan ke Jokowi pada 14 Oktober lalu menyebut, korban jiwa bisa sebanyak itu karena gas air mata yang dilemparkan/disemprotkan oleh petugas keamanan.
Dalam laporan yang TGIPF juga merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan jajaran pengurus harus mundur dari jabatan masing-masing sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.