Apa Itu Socrates Award, Penghargaan Baru yang Dianugerahkan kepada Sadio Mane?
JAKARTA - Pesepak bola asal Senegal, Sadio Mane mendapat penghargaan Socrates Award dalam malam gala Ballon d'Or yang digelar di Paris pada Senin malam. Penghargaan apakah itu?
Aksi kemanusiaan yang kerap dilakukan Mane jadi latar belakang penghargaan itu ditujukan padanya. Pemain yang kini berseragam Bayern Munchen ini dikenal aktif dalam melakukan kegiatan sosial.
Mane kerap kali membantu masyarakat yang kurang beruntung di negaranya, Senegal. Ia juga menaruh perhatian bagi para korban konflik.
Dikutip dari Mirror, saat Mane naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan ini diputar juga video yang memperlihatkan sang pesepak bola sedang melakukan kegiatan sosial. Ia tak segan turun langsung memberi bantuan kepada masyarakat.
“Saya ucapkan terima kasih banyak atas penghargaan ini dan saya senang bisa berada di sini bersama kalian," tutur Mane dalam pidatonya dikutip dari Mirror.
"Saya sangat senang dengan apa yang bisa saya lakukan untuk orang-orang agar bisa mendapatkan yang lebih baik,” lanjutnya.
Penampilan apiknya di lapangan mengantarkan Mane pada ketenaran dan kekayaan melimpah. Namun, Mane punya gaya hidup berbeda dari kebanyakan pesepak bola lainnya di mana ia memilih hidup sederhana.
Socrates Award terinspirasi dari salah satu legenda timnas Brasil, Socrates, yang merupakan pesepak bola sekaligus seorang doktor. Kecerdasannya tak hanya ditunjukkan di atas lapangan, melainkan juga di bidang lain di luar sepak bola.
Baca juga:
- Jangan Sedih Cules, 3 Pemain Barcelona Juga Dapat Trofi di Malam Gala Ballon d'Or 2022
- Pemain Naturalisasi Indonesia Marques Bolden Gagal Gabung Klub NBA Milwaukee Bucks
- Pernah Bikin Fans Atletico Madrid Tersakiti karena 'Membelot' ke Barcelona, Antoine Griezmann Minta Maaf
- Conor McGregor Pamer Otot di Medsos, Netizen Salah Fokus ke Bagian Ini
Socrates memulai karier di dunia sepak bola mulai 1973 bersama Botafogo-SP dan pensiun di klub yang sama pada 1989 setelah membela klub seperti Corinthias, Flamengo, hingga Fiorentina.
Bukan cuma seorang pesepak bola dan doktor, Socrates juga pendiri Gerakan Demokratis Korintus yang berfungsi untuk menentang pemerintahan militer di Brasil tahun 1980-an.
Socrates meninggal dunia di tahun 2011 dalam usia 57 tahun. Namanya kemudian diabadikan sebagai salah satu pejuang bagi Brasil.