Ditemukan di Tambang Terlantar, Jeans Levi's dari Abad ke-19 Ini Laku Terjual Lebih dari Rp1,3 Miliar
JAKARTA - Celana jeans Levi's dari tahun 1880-an ini laku terjual dalam lelang di sebuah kota kecil di New Mexico, dengan harga lebih dari dari 87.000 dolar AS atau sekitar Rp1.3 miliar.
Jeans yang ditemukan oleh 'arkeolog denim' di tambang terlantar ini, dibeli oleh Kyle Hautner dan Zip Stevenson, seorang veteran pasar denim vintage.
"Kami tidak memiliki rencana untuk membeli jeans bersama-sama sampai lelang dimulai, yang agak gila jika melihat kembali," kata Stevenson kepada CNN seperti dikutip 13 Oktober.
Jeans tersebut dijual seharga 87.400 dolar AS atau sekitar Rp1.352.270.280, salah satu harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk jeans.
Stevenson yang telah menjalankan bengkel denim di Los Angeles selama hampir tiga dekade mengatakan, dia belum pernah menemukan yang seperti ini.
"Jeans ini sangat langka, terutama dalam kondisi dan ukuran yang aus seperti ini," ungkapnya kepada CNN.
Stevenson pertama kali mendengar tentang jeans itu sekitar lima tahun yang lalu, ketika pertama kali ditemukan di Amerika Barat oleh Michael Harris, yang telah mencari di setidaknya 50 tambang yang ditinggalkan selama lima tahun dan belum menemukan jeans kualitas yang sama, menurut Stevenson.
Hanya ada beberapa jeans serupa yang ada, tetapi mereka disimpan di museum dan terlalu halus untuk dipakai.
"Namun jeans ini sangat tahan lama, jadi pasti bisa dipakai. Ada beberapa 'titik lembut' pada jeans yang bisa menggunakan sedikit penguat, tapi selain itu, jeans itu super-duper solid," ungkapnya.
"Saya bisa dengan mudah membayangkan Johnny Depp atau Jason Momoa memakainya," sambung Stevenson.
Lelang diadakan di Durango Vintage Festivus di pinggiran kota kecil Aztec. Festival empat hari diadakan oleh ahli denim vintage Brit Eaton, yang menggambarkan menemukan barang-barang seperti ini sebagai kecanduan total.
"Saya telah melakukan bisnis ini selama seperempat abad dan jeans vintage rata-rata bernilai sekitar 100 dolar AS. Jadi, menemukan sepasang jeans yang berharga ini adalah sekali seumur hidup," terang Eaton.
Eaton mengatakan, awalnya dia tidak berniat untuk menjual jeans. Itu sebabnya dia menghargai jeans tersebut dengan harga yang sangat tinggi.
Stevenson mengatakan, meski mempertimbangkan untuk menjual kembali jeans tersebut, namun ia lebih mengharapkan jeans itu bisa dipajang di museum.
"Kami akan mempertimbangkan untuk menawarkannya untuk dijual kepada pembeli pribadi yang sangat tertarik," katanya, tetapi menambahkan bahwa pemiliknya lebih suka jeans itu dibeli dan dipajang di museum, seperti Smithsonian atau Metropolitan Museum of Art.
Untuk saat ini, jeans itu disimpan di brankas dekat toko Dokter Denim Stevenson di Los Angeles. Jika ada yang ingin melihat, bisa membuat janji.
Diketahui, meski menjadi ikon Amerika Barat, jeans juga menjadi saksi episode kelam dalam sejarah negara tersebut. Saku bagian dalam dicetak dengan kalimat "Satu-satunya jenis yang dibuat oleh Buruh Putih."
Baca juga:
- Sebut Ukraina Bisa Seret Tersangka Kejahatan Perang Rusia ke Pengadilan Internasional Meski Bukan Anggota, Jaksa ICC: Tidak Jadi Hambatan
- Rusia Lancarkan 112 Serangan Rudal, Jaksa Agung Ukraina Buka Proses Pidana
- Presiden Zelensky Janjikan Kemenangan Atas Rusia di Hari Pembela Ukraina
- Inggris Tinjau Pemindahan Kedutaan Besarnya di Israel, Utusan Palestina: Yerusalem Hampir Jadi Zona Perang
The Wall Street Journal mengutip juru bicara Levi's menjelaskan, perusahaan menggunakan slogan ini setelah pengenalan Undang-Undang Pengecualian China pada tahun 1882, yang melarang pekerja China memasuki AS.
WSJ melaporkan bahwa Levi's membatalkan kebijakan dan slogan ini pada tahun 1890-an. Undang-undang itu dicabut pada tahun 1943.