Fungsi Sistem Autopilot di Dunia Digantara, Apakah Masih Memerlukan Pilot?
YOGYAKARTA - Kecanggihan teknologi membuat pesawat bisa dijalankan dengan sistem autopilot. Autopilot pada besawat bekerja mirip sistem GPS yang membantu pilot dalam mengoperasikan penerbangan pesawat. Fungsi dari sistem autopilot di dunia dirgantara sangatlah penting.
Autopilot sangat dibutuhkan dalam pesawat karena dapat membantu pilot dalam mengelola kokpit. Autopilot juga berperan mengatasi terjadinya human error yang bisa membuat terjadinya masalah dalam penerbangan, misalnya kecelakaan pesawat.
Penemuan sistem autopilot memiliki sejarah penjang dan sudah dikembangkan jauh sebelum perang dunia II. Lantas bagaimana cara mengaktifkan dan kerja autopilot?
Cara Kerja Autopilot
Autopilot adalah alat atau perangkat lunak yang dapat mengelola pengoperasian pesawat dalam kondisi tertentu. Autopilot bekerja dengan sistem mekanis, hidrolik, dan elektronik kendaraan.
Pilot umumnya menggunakan autopilot untuk mengendalikan penerbangan, kecuali saat melakukan lepas landas dan pendaratan. Sistem autopilot dapat menstabilan ketinggian dan kecepatan, serta posisi heading atau bagian depan pesawat.
Pengaktifan autopilot dijalankan setelah take off atau lepas landas dan dimatikan pada saat landing atau menjelang pendaratan. Autopilot digunakan setelah pilot memasukkan data tujuan penerbangan. Sistem ini akan bekeraj menginput data rute penerbangan, lokasi, dan navigasi dengan memakai teknologi GPS.
Namun dalam kondisi tertentu, tidak ada petunjuk khusus kapan pilot harus menonaktifkan autopilot. Contohnya ketika penerbangan menghadapi masalah atau sebelum pesawat mencapai ketinggian minimum. Namun dalam kondisi ini juga menyesuaikan jenis pesawatnya.
Sejarah Autopilot
Sistem autopilot dikembangkan pertama kali oleh Sperry Corporation pada tahun 1912. Perusahaan ini merancang sistem yang memungkinkan pesawat dapat terbang lulus tanpa kontrol pilot.
Amerika Serikat (AS) membuat jet tempur F-5 yang memakai sistem autopilot setelah Perang Dunia II. Jet tempur ini dapat lepas landas dan mendarat sendiri atau secara otomatis. Seiring berjalannya waktu, sistem autopilot dikembangkan semakin canggih dan signifikan. Saat ini, sebagian pesawat yang menampung lebih dari 20 orang telah didukung oleh autopilot.
Fungsi Sistem Autopilot di Dunia Dirgantara
Sistem autopilot mempunyai banyak fungsi bagi dunia dirgantara. Sistem ini mampu membuat membuat pengoperasian pesawat lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga manusia atau pilot.
Autopilot dapat meringankan kerja pilot dalam mengelola penerbangan. Jadi pilot tidak harus selalu memegang konsol kontrol selama penerbangan. Autopilot berfungsi secara mekanis untuk menjaga pesawat pada posisi datar. Ketika posisi sayap tidak rata, autopilot akan memberitahukan untuk mengkondisikan masalah tersebut. Sistem ini dalam semua operasi penerbangan seperti kecepatan, ketinggian, kemudi, dan lainnya.
Selain itu, autopilot bisa berfungsi dalam mengatasi kondisi cuaca buruk yang dialami penerbangan. Autopilot akan bekerja sebagai pilot saat jarak pandang berkurang atau sistem penerbangan mengalami gangguan karena faktor cuaca buruk.
Baca juga:
Fungsi autopilot secara signifikan yakni dapat menjalankan pengoperasian pesawat lebih cepat dan efisien dibandingkan ketika manusia yang melakukannya. Misalnya, pilot membutuhkan waktu selama 30 menit untuk meratakan pesawat ketika terpaan angin membuat sudut lepas. Sementara itu, sistem autopilot hanya butuh waktu kurang dari 15 menit untuk mendeteksi masalah dan memperbaikinya.
Jadi bisa dikatakan autopilot membantu mengurangi beban mental dan fisik pilot pesawat. Dengan begitu, pilot lebih bisa fokus pada pengeoperasian yang lain di dalam penerbangan.
Itulah fungsi sistem autopilot di dunia dirgantara atau penerbangan. Meski sudah terbantu oleh autopilot, penerbangan pesawat tetap memerlukan kerja seorang pilot dalam pengoperasiannya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.