Survei Political Statistics: PDIP Hanya Unggul Tipis dari Gerindra

JAKARTA - Hasil survei terbaru Political Statistics (Polstat) menunjukkan PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi partai yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi dalam Pemilu 2024. PDIP unggul tipis atas Partai Gerindra yang menempel ketat di urutan kedua. 

"Hasil survei Polstat menunjukkan sebanyak 12,9 persen menyatakan memilih PDI Perjuangan. Elektabilitas PDIP hanya terpaut tipis dengan Partai Gerindra yang dipilih 12,5 persen responden," ujar Peneliti Polstat Apna Permana, Rabu, 12 Oktober.

Di posisi ketiga ada Partai Demokrat yang 'dipepet' Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di bawahnya. "Di posisi berikutnya ditempati Partai Demokrat (10,5 persen) dan PKS dengan 10,2 responden memilih," lanjut Apna. 

Sementara, di posisi kelima ada Partai Golkar dengan raihan 5,2 persen. Menyusul Partai Partai Amanat Nasional (PAN) dengan suara 4,1 persen.

Di posisi ketujuh, ada Partai Perindo yang menjadi parpol nonparlemen paling tinggi perolehan suaranya dengan meraih 3,8 persen suara responden. Perindo unggul atas PKB dan PSI yang meraih 2,9 persen suara. 

Selanjutnya, di posisi sepuluh ada PPP dengan 2,4 persen. Partai NasDem di urutan kesebelas dengan 1,9 persen, dan kesepuluh ada Partai Gelora dengan 1,1 persen suara responden.

"Sementara, sebanyak 3,2 persen memilih partai-partai lain dan sisanya sebanyak 25,9 persen menjawab masih belum mempunyai pilihan," kata Apna.

Berikut jasil survei Polstat:

1. PDIP: 12,9 persen

2. Gerindra: 12,5 persen

3. Demokrat: 10,5 persen

4. PKS: 10,2 persen

5. Golkar: 5,2 persen 

6. PAN: 4,1 persen

7. Perindo: 3,8 persen

8. PKB: 2,9 persen

9. PSI: 2,9 persen 

10. PPP: 2,4 persen

11. NasDem: 1,9 persen 

12. Gelora: 1,1 persen 

13. PBB: 0,5 persen 

Partai Lainnya: 3,2 persen 

Tidak Tahu: 25,9 persen.

 

Survei Polstat dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan bantuan kuisioner terhadap 830 responden ber-KTP DKI Jakarta. Sebanyak 830 responden yang ada terdistribusi secara proporsional dari lima kotamadya dan satu kabupaten di Provinsi DKI Jakarta.

Teknik pengambilan sampel menggunakan pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling), dengan kurun waktu pengambilan sampel yaitu 1-10 Oktober 2022. 

Margin of error pada survei ini 3-4 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.