5 Faktor yang Memengaruhi Hubungan Harmonis dan Romantis
YOGYAKARTA – Beberapa pasangan percaya jatuh cinta pada pandangan pertama. Lebih banyak lagi mengaku bahwa mempertahankan debar cinta itu perlu upaya dari kedua belah pihak yang berkomitmen untuk berpasangan.
Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi hubungan tetap harmonis dan romantis menurut penelitian yang dilakukan oleh Samantha Joel, Ph.D., dari Western University di Lond. Dari data 11.000 pasangan dari Kanada, Amerika Serikat, Belanda, Selandia Baru, Israel, dan Swiss, melaporkan faktor berikut ini yang berkontribusi menjaga hubungan tetap langgeng, harmonis, dan romantis.
1. Kepercayaan
Faktor pertama ini tentang bagaimana dua orang yang berpasangan saling meyakinkan dan meyakini akan bersama dalam jangka panjang. Menurut seorang psikoterapis berlisensi, Gary Brown, kepercayaan dalam suatu hubungan adalah hal paling utama. Tambahnya lagi, hubungan tanpa kepercayaan tidak akan berhasil.
Saran Brown, jangan berasumsi bahwa pasangan Anda tahu bagaimana perasaan Anda tentang hubungan yang terjalin. Cobalah untuk berbicara berdua dan memberi tahu atau menunjukkan kepada orang tercinta. Misalnya, dengan menunjukkan saling menghargai dan membuat pasangan Anda merasa berharga.
2. Romantis
Romantis dalam konteks ini berkaitan dengan physical love language atau bahasa cinta dengan sentuhan fisik. Mengapa ini penting, karena bahasa tubuh perannya cukup berlapis. Kata Brown, sentuhan fisik mengekspresikan hasrat saling mengingini, hubungan emosional, kedekatan, dan kerentanan.
3. Tidak egois
Hubungan terbaik adalah hubungan di mana setiap orang peduli akan kebahagiaan pasangannya. Jadi tidak bersifat satu arah, tetapi dua arah. Ini berarti setiap orang dalam pasangan tidak mementingkan kebahagiaannya sendiri, kata Brown. Orang yang sukses dalam hubungan percintaannya, juga tidak mengorbankan kebutuhannya sendiri, melainkan saling membangun.
4. Berkolaborasi dalam menyelesaikan konflik
Baik konflik yang disebabkan peristiwa dari luar hubungan atau konflik dalam hubungan, pasangan yang sama-sama terlibat dalam menyelesaikan konflik akan lebih langgeng. Tujuan resolusi konflik harus selalu mendapatkan pemahaman, bukan untuk ‘menang’. Jadi, tanda hubungan yang sehat tidak beracun atau meracuni hubungan dengan dominasi tetapi lebih pada kolaborasi.
Baca juga:
5. Menjadi orang yang tepat
Menjadi orang yang tepat jauh lebih penting daripada ‘menemukan’ orang yang tepat. Mengapa? Menurut Brown, pada akhirnya Anda adalah satu-satunya yang dapat mengendalikan diri. Dengan begitu, banyak perubahan atau hal berbeda yang bisa disatukan dengan pasangan.
Menurut penelitian, kelima faktor di atas menyumbang sekitar 20 persen dari kesuksesan hubungan. Artinya, ada aspek-aspek penting lain yang berkontribusi dalam hubungan cinta yang harmonis dan romantis. Aspek lain berkaitan dengan karakter, kepribadian, dan cara setiap orang yang berpasangan dalam mengatasi masalah yang dikaitkan dengan tingkat kecemasan.