BNB Chain Kena Hack, Peretas Curi 2 Juta BNB Bernilai Rp9,1 Triliun, Binance Tangguhkan Penarikan dan Pengiriman Koin BNB
JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, peretasan kian marak di dunia cryptocurrency. Kali ini jaringan koin nomor empat terbesar jadi korbannya, BNB, diretas. Karena itu, Binance mengumumkan pembekuan sementara seluruh jaringannya, Binance Smart Chain (BSC) atau BNB Chain.
Peretasan ini menjadi salah satu eksploitasi terbesar di bidang keuangan terdesentralisasi (DeFi). Sekitar 2 juta BNB yang bernilai 600 juta dolar AS (setara Rp9,1 triliun) milik seorang pengguna telah menjadi incaran hacker. Dana tersebut telah dikirim ke jaringan lain.
Dalam pengumumannya, BNB Chain menyatakan penghentian sementara sebagai dampak dari aktivitas tidak teratur dan kemungkinan adanya “potensi eksploitasi.” “Semua sistem sekarang terkendali, dan kami segera menyelidiki potensi kerentanan,” kata tim BNB Chain. Selain itu, tim menyatakan bahwa “semua dana aman.”
“Karena aktivitas yang tidak teratur, kami menghentikan sementara BSC. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut di sini. Terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda,” tulis pengumuman BNB Chain di akun Twitter resminya @BNBCHAIN, 6 Oktober 2022.
Bersamaan dengan itu, pengguna Twitter dan pengembang DeFi "foobar" memiliki sesuatu yang lain untuk dikatakan tentang situasi tersebut. Dia mengklaim seorang penyerang telah mencuri 2 juta BNB dari "seseorang" dari jaringan tersebut.
Baca juga:
“Penyerang membobol dana di seluruh kumpulan likuiditas dan memanfaatkan setiap bridge yang mereka bisa untuk sampai ke jaringan yang lebih aman,” tambahnya, dikutip dari CryptoPotato.
Pengguna menyertakan tangkapan layar dari penjelajah blok yang menunjukkan bahwa tersangka memiliki 532 juta dolar AS dalam bentuk kripto, tersebar di berbagai jaringan dan Layer-2 yang kompatibel dengan EVM (Ethereum Virtual Machine). Ini termasuk 421 juta dolar AS yang masih ada di jaringan BNB Chain (sekitar 79 persen) dan 53 juta lainnya (10 persen) di jaringan Ethereum.
Data dari BNB Chain mendukung hal ini, menunjukkan tepat 1.020.094 BNB diparkir di alamat yang sama, senilai 288 juta juta dolar AS. Kepemilikan kumulatif alamat tersebut berjumlah 421 juta dolar AS, cocok dengan tangkapan layar dari foobar.
Penjelajah juga menyertakan pemberitahuan bahwa alamat tersebut telah ditandai sebagai bagian dari “peretasan bridge BSC,” yang dilaporkan oleh grup keamanan siber Web 3 Ancilia. Selain itu, Tether - penerbit stablecoin terbesar di dunia - telah memasukkan akun tersebut ke dalam daftar hitamnya.
Karena kejadian itu, pihak BNB Chain bergerak cepat untuk berkolaborasi dengan berbagai organsisi di industri kripto termasuk CertiK, Ankr, dan Coinbase Cloud. Sementara Twitter resmi Binance mengumumkan bahwa seluruh setoran dan penarikan BNB di platform pertukaran kriptonya dihentikan sementara karena terdampak aktivitas ilegal tersebut.