Ilmuwan Chili Temukan Sisa-sisa Kerabat Gajah Modern Berusia 12.000 tahun
JAKARTA - Gomphotheres, kerabat gajah modern yang telah punah, berkeliaran di Chili selatan ribuan tahun yang lalu, mungkin menjadi sasaran perburuan kelompok oleh penduduk wilayah tersebut, menurut hipotesis para ilmuwan Chili setelah penemuan baru-baru ini.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan beberapa peninggalan Gomphothere yang berusia 12.000 tahun di dekat Danau Tagua Tagua, sebuah danau jari glasial, di Chili selatan.
Makhluk besar yang beratnya mencapai 4 ton dan tinggi mencapai 3 meter (9,8 kaki), membuat para ilmuwan percaya mereka adalah target perburuan kelompok dari penduduk di wilayah tersebut.
"Hipotesis yang kami kerjakan adalah tentang berburu, acara berburu," kata Carlos Tornero, seorang arkeolog yang bekerja di situs tersebut, melansir Reuters 28 September.
"Kami pikir ini karena Gomphothere adalah hewan yang sangat besar dan berbahaya dan mungkin membutuhkan beberapa orang (untuk berburu)," tandasnya.
Para ilmuwan mengatakan, penemuan itu juga akan memungkinkan mereka untuk mempelajari dampak manusia yang lebih luas di wilayah tersebut dan bagaimana perubahan iklim mempengaruhi hewan di daerah itu selama waktu itu.
Baca juga:
- Kastil Windsor Kembali Dibuka untuk Umum, Batu Nisan Ratu Elizabeth II di Kapel St. George Gunakan Marmer Hitam Belgia
- Presiden Tsai Ing-wen Resmikan Kapal Perang Baru Taiwan, Dilengkapi Rudal Pertahanan Udara hingga Meriam 76mm
- Gantikan Lego, Mir Kubikov Bakal Operasikan 65 Toko di 20 Kota Rusia
- China Sertifikasi Jet Penumpang C919 untuk Bersaing dengan Airbus dan Boeing
"Kami bisa mendapatkan banyak informasi dari sini, misalnya mengenai perubahan iklim, bagaimana hal itu mempengaruhi hewan," terang Elisa Calas, seorang arkeolog yang juga bekerja di situs tersebut.
"Pengaruh manusia terhadap lingkungan sangat sejalan dengan apa yang terjadi sekarang dalam hal lingkungan," pungkasnya.