Terlalu Dini untuk Tentukan Pihak di Balik Dugaan Kebocoran Pipa Nord Stream, Menhan AS: Banyak Spekulasi
JAKARTA - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan masih terlalu dini, untuk berspekulasi siapa yang mungkin berada di balik bocornya jaringan pipa gas Nord Stream.
"Dalam hal serangan, atau kerusakan pada pipa, pada titik ini saya pikir ada banyak spekulasi. Tapi terus terang, sampai penyelidikan lengkap dilakukan, tidak ada yang bisa memastikan dengan pasti apa yang terjadi," ujar Menteri Austin pada konferensi pers di Hawaii, melansir Reuters 30 September.
Menteri Austin menerangkan, dia mendiskusikan insiden itu dengan rekannya dari Denmark pada Hari Rabu, "dan dia menunjukkan kepada saya, itu akan memakan waktu beberapa hari sebelum bisa mendapatkan tim yang tepat untuk melihat situs dan benar-benar mencoba untuk menentukan sebaik mungkin apa telah terjadi."
"Sampai kami mendapatkan informasi lebih lanjut, atau dapat melakukan analisis lebih lanjut, kami tidak akan berspekulasi tentang siapa yang mungkin bertanggung jawab," tukas Menteri Austin.
Sebelumnya, Kepala intelijen Rusia mengatakan pada Hari Jumat, Moskow memiliki materi yang mengindikasikan Barat memiliki peran dalam kebocoran pipa bawah laut Nord Stream, mengancam akan membuat mereka tidak digunakan secara permanen, kantor berita Rusia melaporkan.
"Kami memiliki materi yang mengarah ke jejak Barat dalam organisasi dan pelaksanaan aksi teroris ini," kantor berita Interfax mengutip Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin.
Kamis kemarin, Presiden Vladimir Putin mengatakan "sabotase yang belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap jaringan pipa gas Nord Stream adalah "tindakan terorisme internasional."
Di hari yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Washington berdiri untuk mendapatkan keuntungan dari jaringan pipa yang terganggu.
Baca juga:
- Bom Bunuh Diri Guncang Pusat Pendidikan di Kabul Afghanistan saat Ujian Berlangsung: 19 Orang Tewas, Mayoritas Wanita
- Bocah Palestina Meninggal Akibat Gagal Jantung saat Dikejar oleh Pasukan Israel Di Tepi Barat, AS Dukung Penyelidikan Penuh
- Kepala Intelijen Rusia Sebut Ada Jejak Barat Dalam Dugaan Sabotase Kebocoran Jaringan Pipa Gas Nord Stream
- Penerima Hadiah Nobel Uskup Belo Tersandung Tuduhan Pelecehan Seksual Anak: Vatikan Akui Jatuhkan Sanksi, Diperkuat Tahun 2021
Diketahui, baik Nord Stream 1 atau 2 tidak beroperasi ketika retakan ditemukan pada Hari Senin, tetapi keduanya mengandung gas. Nord Stream AG, operator pipa Nord Stream 1 mengatakan pihaknya memperkirakan kebocoran gas akan berhenti pada Hari Senin, tetapi belum dapat mengakses area tersebut untuk menilai kerusakan.