Sri Mulyani: Indonesia Termasuk Sedikit Negara yang Ekonominya Sudah Pulih Sejak 2021

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia termasuk dalam sedikit negara yang tingkat perekonomiannya sudah pulih setelah dihantam krisis pandemi. Menurut dia, titik balik tersebut terjadi pada tahun lalu.

“Akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia tersebut menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara yang tingkat perekonomiannya telah kembali ke level prapandemi sejak 2021.

Beberapa negara maju dan berkembang seperti Jepang, Italia, Thailand, dan Meksiko, sampai dengan semester I 2022 perekonomiannya masih belum kembali ke level prapandemi,” ujarnya dalam Sidang Paripurna DPR, Kamis, 29 September.

Menkeu menjelaskan, dengan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat, Indonesia masih tetap mampu menjaga APBN secara hati-hati.

“Kita menjadi salah satu negara yang berhasil menjaga defisit APBN-nya relatif rendah dan menurun secara cepat,” tutur dia.

Lebih lanjut, Menkeu mengungkapkan jika akumulasi defisit APBN selama pandemi 2020-2021 hanya 10,7 persen terhadap PDB.

Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan berbagai negara lain, seperti Amerika Serikat, India, serta Inggris yang memiliki akumulasi defisit melebihi 20 persen terhadap PDB dalam dua tahun pandemi.

“Ini artinya Indonesia mampu menggunakan APBN secara efektif dan efisien serta hati-hati dan terukur sebagai instrumen kebijakan dalam mengatasi dampak pandemi dan memulihkan ekonomi,” tegas dia.

Meski demikian, bendahara negara memandang dunia saat ini dihadapkan dengan munculnya risiko baru yang makin kompleks dan rumit. Ketegangan geopolitik antarnegara, telah menimbulkan perang dan disrupsi rantai pasok yang menyebabkan harga komoditas melambung tinggi serta gejolak inflasi.

“Dalam menangani pandemi dan menghadapi berbagai tantangan perekonomian domestik dan global, APBN telah menjalankan fungsinya sebagai fiscal policy tools yang digunakan secara tepat dan hati-hati,”kata dia.

“APBN bergerak cepat dalam memberikan respon untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Indonesia tidak hanya mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi, namun juga mampu menjaga kesehatan dan kesinambungan fiskal sebagai fondasi bagi perekonomian di 2023,” tegas Menkeu Sri Mulyani.