Sadari Gangguan Mental Emosional Sejak Dini, Ini Pengertian, Pemicu, dan Gejalanya
YOGYAKARTA – Kesadaran terhadap gangguan mental emosional di kalangan masyarakat Indonesia sudah seharusnya diperhatikan. Sayangnya kurangnya edukasi membuat isu tentang kesehatan mental dikesampingkan.
Masyarakat masih mengidentikkan gangguan mental sebagai kondisi kegilaan yang harus dibawa ke rumah sakit jiwa. Tentu anggapan tersebut kurang tepat mengingat gangguan mental memiliki pengertian yang lebih kompleks lagi. Sebagai langkah edukasi, berikut rangkuman pengertian, pemicu, dan tanda gangguan mental.
Pengertian Gangguan Mental Emosional
Secara umum gangguan kesehatan mental atau disebut pula dengan mental illnes adalah sebuah kondisi di mana psikis mengalami gangguan yang berdampak pada suasana hati, pemikiran, perilaku, hingga kesehatan fisik.
Idaiani, S., Suhardi, S., & Kristanto, A. Y. dalam Analisis Gejala Gangguan Mental Emosional Penduduk Indonesia yang dimuat dalam Journal Kedokteran Indonesia mengatakan bahwa Gangguan mental emosional adalah keadaan yang mengindikasikan bahwa individu mengalami perubahan emosional yang bisa berkembang jadi keadaan patologis.
Keadaan tersebut tentu harus ditangani dengan baik agar kondisi kesehatan jiwa tetap terjaga sehingga tak berdampak pada mental dan kesehatannya.
Gangguan mental bisa memicu masalah di kehidupan sehari-hari yang melibatkan dirinya sendiri atau lingkungannya. Penderita gangguan mental akan mengubah sistem otak hingga mereka sulit untuk berpikir jernih, sulit untuk mengidentifikasi emosi sehingga perilakunya akan berubah.
Pemicu Gangguan Mental
Pemicu gangguan mental bisa disebabkan karena banyak hal. Beberapa orang mengalami gangguan pada mental emosional mereka karena peristiwa traumatis emosional di masa kecil seperti kekerasan dalam keluarga atau peristiwa yang membuat mentalnya terguncang.
Selain itu tekanan emosional juga bisa jadi pemicu gangguan emosional. Tekanan bisa didapat dari mana saja, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan pertemanan, dan sebagainya.
Dikutip dari Alodokter, gangguan mental terkait dengan faktor biologis dan psikologis. Faktor biologis atau disebut gangguan mental organik berkaitan dengan gangguan fungsi sel saraf di otak, infeksi seperti bakteri Streptococcus, kelainan bawaan, cidera otak, penyalahgunaan NAPZA, dan masih banyak lagi.
Sedangkan faktor psikologis seperti adanya peristiwa traumatik, munculnya perasaan yang dipicu oleh faktor eksternal dalam psikis seperti kehilangan orang tua, perceraian, kesepian, minder, dan sebagainya.
Gejala Pengidap Gangguan Mental
Gejala seseorang mengalami gangguan mental tak bisa dilihat secara kasat mata. Butuh pengamatan secara mendalam yang dilakukan oleh psikolog atau bantuan profesional. Namun secara umum gejala seseorang mengalami gangguan mental adalah sebagai berikut.
- Sulit konsentrasi
- Suasana hati, kepribadian atau perilaku berubah secara ekstrem
- Mengalami halusinasi atau delusi
- Merasa sedih dalam jangka waktu yang lama
- Cemas berlebih
- Pola tidur berubah dan terganggu
- Mengalami kemarahan secara ekstrem
- Muncul tanda di luar kewajaran seperti berteriak histeris, menangis dan tertawa tanda ada penyebab
- Ketergantungan dengan obat terlarang
- Berbicara sendiri
Patut diperhatikan bahwa untuk mengetahui gejala gangguan mental harus dilakukan oleh ahlinya. Anda tidak disarankan untuk melakukan self diagnosis.
Contoh Gangguan Mental yang Paling Umum
Ada beberapa gangguan mental yang paling sering dialami oleh masyarakat seperti depresi, skizofrenia, gangguan bipolar, Obsessive-Compulsive Disorder atau OCD, hingga Stress Pasca-Trauma (PTSD).
Meski sama-sama menyerang mental, pengobatan yang dilakukan pada masing-masing gangguan berbeda. Sekali lagi, peran psikolog sangat penting untuk menangani gangguan kesehatan mental.
Selain terkait gangguan mental emosional, dapatkan informasi menarik lain dengan mengunjungi VOI.ID.