Kejar Target Produksi Baterai Kendaraan Listrik, General Motors Tanam Investasi di Perusahaan Daur Ulang Lithion Recycling

JAKARTA - GM Ventures mengumumkan kemitraanya dengan pendaur ulang baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Kanada, Lithion Recycling. Dalam kemitraan ini, kepanjangan tangan produsen mobil General Motors ini  akan melakukan investasi strategis dalam putaran pembiayaan Seri A Lithion untuk mengejar ekosistem baterai menggunakan teknologi daur ulang baterai canggih Lithion.

“Bekerja dengan GM menandai langkah kunci dalam pengembangan komersial Lithion dan memelopori terobosan yang dibutuhkan dalam elektrifikasi transportasi yang hemat biaya dan berkelanjutan dalam industri baterai EV,” kata Benoit Couture, presiden dan CEO Lithion dalam siaran persnya yang dibagikan di Twitter, dikutip Minggu 25 September.

Kolaborasi antara GM dan Lithion ini akan berfokus pada dua hal, diantaranya adalah:

  1. Validasi bahan baterai Lithion yang dipulihkan untuk digunakan dalam produksi baterai baru, dan potensi untuk memperoleh bahan baterai.
  2. Investasi bersama dalam penelitian dan pengembangan untuk proses daur ulang dan daur ulang desain baterai masa depan.

Perusahaan mengklaim, dengan tingkat pemulihan lebih dari 95 persen dan menggunakan energi hijau Québec, teknologi dan operasi Lithion akan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga lebih dari 75 persen dan penggunaan air hingga lebih dari 90 persen dibandingkan dengan menambang bahan baterai.

GM memang berambisi untuk memproduksi sel baterai dan EV di Amerika Utara hingga 1 juta unit pada tahun 2025. GM juga berencana untuk menghilangkan emisi knalpot dari semua kendaraan ringan baru kami pada tahun 2035.

"Jadi kami membangun rantai pasokan dan strategi daur ulang yang dapat tumbuh bersama kami,” kata Wakil Presiden Global Purchasing and Supply Chain GM Jeff Morrison.

Morrison melihat adanya peluang untuk memulihkan dan menggunakan kembali baterai EV dalam teknologi Lithion.

"Kami melihat peluang untuk memulihkan dan menggunakan kembali bahan mentah dalam kemasan baterai Ultium kami, membuat EV yang kami produksi lebih berkelanjutan dan membantu menurunkan biaya," tambahnya.

Di sisi lain, pada tahun 2023, Lithion akan meluncurkan operasi daur ulang komersial pertamanya. Dalam fasilitas ini Lithion akan memproduksi baterai lithium-ion hingga 7.500 metrik ton per tahun, diikuti dengan peluncuran pabrik hidrometalurgi pertama Lithion pada tahun 2025.