DKI Gelar Program Pangan Murah Bersubsudi Hingga Akhir Tahun, Cek Syarat Penerimanya
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menggelar program pangan murah bersubsidi, berlangsung sejak Januari hingga Desember 2022 dengan menyasar masyarakat berpendapatan rendah.
"Sasarannya anak-anak pemegang Kartu Jakarta Pintar, Kartu Lansia Jakarta, penyandang disabilitas, penghuni rumah susun, guru-guru honorer, kemudian PJLP dengan UMP Rp1,1 juta," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati di Jakarta, Kamis 22 September.
Eli bilang, ada 22 ribu guru honorer yang menjadi sasaran program pangan murah bersubsidi tersebut, kemudian ada juga 14 ribu kader PPK, dan 14 ribu penyandang disabilitas.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa total 1,1 juta warga Ibu Kota akan menerima manfaat program pangan murah bersubsidi.
"Pangan murah bersubsidi ini diberikan kepada 1,1 juta penerima yang dibagikan lewat 312 lokasi di seluruh Jakarta," ujar Anies di Pasar Cipinang Kebembem.
Dari 312 lokasi tersebut, 159 di antaranya didistribusikan oleh Perumda Pasar Jaya di pasar-pasar Ibu Kota.
Kemudian, 108 titik berada di RPTRA rumah susun, 30 lokasi di Kepulauan Seribu, dan sisanya didistribusikan Perumda Dharma Jaya.
Baca juga:
- Pemerintah Upayakan Beri Subsidi Konversi Kendaraan BBM ke Listrik
- Pelanggan 450 VA dan 900 VA Masih Kategori Penerima Subsidi Listrik, Ketua Banggar Minta Kemensos dan PLN Integrasikan Data
- Anggaran Dana BLT BBM di Papua Barat Capai Rp214 M, Dibagikan ke 356 Ribu KPM
- Kenaikan BBM Dinilai Tepat untuk Cegah Ongkos Politik yang Membengkak Tahun Depan
Anies menjelaskan bahwa paket pangan murah itu terdiri dari beras, daging, sapi, telur, ayam, ikan dan susu.
"Masyarakat kalau membeli di luar nilainya kira-kira Rp402 ribu, tapi yang mereka bayarkan lewat program ini sebesar Rp126 ribu. Jadi mendapatkan subsidi sebesar Rp276 ribu atau 69 persen, hampir 70 persen dibiayai lewat subsidi," ujar Anies menambahkan.