Tahun Baru dan Hari Libur Yahudi: Israel Tutup Tepi Barat dan Jalur Gaza, Warga Palestina Dilarang Keluar
JAKARTA - Jelang tiga hari libur Yahudi, otoritas Israel akan menutup Tepi Barat dan Jalur Gaza, sebut pihak militer Israel, Hari Selasa.
Warga Palestina tidak akan diizinkan meninggalkan Tepi Barat atau Jalur Gaza untuk memasuki Israel selama Tahun Baru Yahudi, Rosh Hashana, akhir bulan ini. Serta saat liburan Yom Kippur dan Sukkot pada Bulan Oktober.
"Selama penutupan, akses akan diizinkan hanya dalam kasus kemanusiaan, medis dan luar biasa," kata Angkatan Darat, dilansir dari Daily Sabah 21 September.
Penutupan dilakukan saat ketegangan di kawasan meningkat, setelah serangkaian serangan mematikan sejak Maret.
Sejak itu, tentara Israel telah meningkatkan penggerebekan di Tepi Barat, terutama di wilayah Nablus dan Jenin, di mana kelompok -kelompok bersenjata Palestina aktif.
Operasi, yang menurut tentara bertujuan untuk menangkap orang yang dicurigai 'terorisme,' sering diselingi oleh bentrokan dengan pejuang atau penduduk.
Lusinan warga Palestina, termasuk anggota kelompok bersenjata, telah terbunuh.
Baca juga:
- Protes Pemakaman Kenegaraan untuk Mendiang Mantan PM Shinzo Abe, Pria Jepang Bakar Diri
- Terima Jaksa Agung Ukraina, Amerika Serikat Dukung Masyarakat yang Menjadi Korban Invasi Rusia Mencari Keadilan
- Pertama Dalam 1.000 Tahun, Imam Besar Al Azhar Tunjuk Penasihat Wanita
- Hadiri Sidang Umum: Presiden Biden Tidak akan Singgung Status Rusia di Dewan Keamanan, Soroti Pelanggaran Piagam PBB
Pada Hari Selasa, seorang Palestina terbunuh dalam bentrokan di Kota Nablus dalam operasi oleh pasukan keamanan otoritas Palestina untuk menangkap anggota Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza.