Bima Arya Minta Rizieq Shihab Tes Swab: Beliau Cipika-Cipiki dengan Banyak Orang

JAKARTA - Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku telah meminta kepada Rumah Sakit UMMI Bogor untuk melakukan tes swab kepada pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab. Adapaun Rizieq diketahui tengah dirawat di RS UMMI Bogor.

Kata Bima, meskipun tidak mengalami gejala serupa infeksi virus corona, Rizieq tetap mesti di-swab karena telah berinteraksi dengan banyak orang.

"Saya sudah meminta agar Habib Rizieq segara di-swab. Walaupun tanpa gejala, tapi beliau kan interaksi, cipika-cipiki dengan banyak orang," kata Bima kepada VOI, Kamis, 26 November.

Menurut Bima, pemeriksaan kepada Rizieq perlu dilakukan untuk menjamin keamanan tim medis yang merawatnya di rumah sakit. Sebab, potensi penularan COVID-19 ada karena beberapa orang yang berinteraksi dengan Rizieq ada yang dinyatakan positif COVID-19.

"Sudah banyak yang positif. Ini penting untuk kepastian dan keamanan team medis. Saya sudah minta kepada pimpinan rumah sakit segera," ucap dia.

Namun, saat ini Bima belum mengetahui apakah Rizieq bersedia dites PCR atau tidak. "Saya masih tunggu respons beliau," tambahnya.

>

 

Berdasarkan informasi yang didapat Bima, Rizieq dirawat di RS Ummi Bogor sejak kemarin karena kelelahan. Kondisi kesehatan Rizieq saat ini cukup baik, namun masih akan diperiksa lebih lanjut oleh pihak rumah sakit.

"Beliau sudah dilakukan pemeriksaan, dan sejauh ini kondisi kesehatannya baik. Tapi masih akan terus diobservasi," tutur Bima.

Saat ini, Bima menyebut bahwa Rizieq belum melakukan tes swab COVID-19 karena tidak mengalami gejala virus corona. Namun, Rizieq saat ini tidak ingin dijenguk oleh orang lain.

"Menurut pihak rumah sakit, beliau meminta tidak  dijenguk karena ingin istirahat," sebutnya.

Sebagai informasi, Sebanyak 80 orang pada kerumunan kegiatan Rizieq Shihab di wilayah Petamburan dan Tebet Jakarta, terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah ini tercatat pada tanggal 22 November.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Budi Hidayat menyebutkan hasil pemeriksaan melalui tes PCR yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan terdapat 50 kasus positif COVID-19 di Tebet dan 30 kasus di Petamburan dalam kerumunan tersebut.

Selain itu, data pemeriksaan tes PCR yang dilakukan di laboratorium kesehatan daerah hingga 21 November 2020 juga masih menunggu hasil 15 kasus yang berasal dari kerumunan yang terjadi di Megamendung Bogor, Jawa Barat.

"Kerumunan pada kegiatan yang dilakukan dalam rangka acara keagamaan dan nikahan tersebut, Kementerian Kesehatan mengimbau bagi siapa saja yang mengikuti dan siapapun yang merasa kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," kata Budi.