Rudal Rusia Hantam Bendungan dan Sebabkan Banjir Usai Dipukul Mundur Ukraina, Presiden Zelensky: Orang-orang Lemah yang Memerangi Warga Sipil

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengungkapkan, kota-kota dan desa-desa yang berhasil direbut kembali dari pasukan Rusia mengalami kehancuran, sementara sebuah rusak akibat serangan rudal dan mempengaruhi sejumlah wilayah.

Kryvyi Rih, kota terbesar di Ukraina tengah dengan perkiraan populasi sebelum perang 650.000, dihantam oleh delapan rudal jelajah pada Hari Rabu, kata para pejabat.

Serangan menghantam bendungan reservoir Karachunov, kata Presiden Zelensky dalam pidato video yang dirilis Kamis pagi.

"Sistem air tidak memiliki nilai militer dan ratusan ribu warga sipil bergantung padanya setiap hari," ujar Presiden Zelensky, melansir Reuters 15 September.

Ukraina mengatakan serangan itu adalah balas dendam oleh Rusia atas serangan baliknya baru-baru ini.

"Kalian adalah orang-orang lemah yang memerangi warga sipil. Bajingan yang, setelah melarikan diri dari medan perang, mencoba untuk menyakiti dari suatu tempat yang jauh," kritik Presiden Zelensky, mengutip BBC.

Air menerobos bendungan dan meluap di tepi sungai, membanjiri beberapa rumah, kata para pejabat.

Sementara itu, Oleksandr Vilkul, kepala administrasi militer Krivyi Rih, mengatakan dalam sebuah unggahan di telegram, 112 rumah terendam banjir.

Ditambahkan, banjir sudah surut dan pekerjaan perbaikkan bendungan di Sungai Inhutles tengah berlangsung.

Dikatakannya, pasokan air terpengaruh oleh serangan di kota itu, yang berpenduduk lebih dari 600.000 orang sebelum perang.

Rusia sendiri membantah sengaja menargetkan warga sipil, dalam operasi militer khusus yang digelar di Ukraina.

Diketahui, pasukan Ukraina tengah dalam momentum positif, usai berhasil memukul mundur tentara Rusia hingga ke perbatasan di Kharkhiv dalam beberapa hari terakhir. Kondisi serupa juga terjadi di Kherson, kendati progresnya lebih lambat.