Heru, Marullah dan Bahtiar: Calon Pj Gubernur DKI yang Dianggap DPRD Paling Mengerti Permasalahan Jakarta

JAKARTA - DPRD DKI Jakarta bergerak lebih cepat dalam mengusulkan calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta dari batas waktu yang ditentukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kemendagri meminta parlemen Kebon Sirih ini mengajukan tiga nama calon Pj Gubernur DKI sampai tanggal 16 September. Kemarin, Selasa, 13 September, DPRD sudah menentukan tiga nama calon pengganti Anies Baswedan yang akan memimpin Jakarta mulai 17 Oktober sampai Gubernur DKI baru dilantik sesuai hasil Pemilu 2024.

Hal ini didapatkan dari hasil rapat pimpinan gabungan (rapimgab) sembilan fraksi DPRD DKI. Setiap fraksi memiliki tiga nama yang diajukan. Sehingga, total ada 27 suara yang akan dihimpun untuk menyaring calon Pj Gubernur DKI Jakarta.

Hasilnya, terjaring empat nama, yakni Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali, Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar, dan Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro.

Dari hasil rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, menampilkan bahwa Heru mendapat 9 suara, Marullah 9 suara, Bahtiar 6 suara, dan Juri mendapat 3 suara. Otomatis, nama Juri gugur untuk diusulkan DPRD ke Kemendagri.

"Jadi, nama yang tersaring untuk diserahkan ke Menteri Dalam Negeri, pertama Heru Budi Hartono, kedua Marullah Matali, ketiga Bahtiar. Apakah ini disetujui?" ucap Prasetyo di gedung DPRD DKI Jakarta sambil mengetok palu tanda persetujuan anggota dewan, Selasa, 13 September.

Nama Heru, Marullah, dan Bahtiar akan dibawa ke Kemendagri untuk tiga nama calon Pj Gubernur usulan DPRD DKI Jakarta ini akan disandingkan dengan tiga nama lainnya yang dipilih Kemendagri. Pada akhirnya, Presiden Joko Widodo akan memilih salah satu nama untuk menjabat sebagai Pj Gubernur DKI.

Prasetyo menyebut, DPRD sepakat memandang bahwa Heru, Marullah, dan Bahtiar telah memenuhi kriteria sebagai calon Pj Gubernur DKI. Selain merupakan eselon I, ketiganya juga telah berkecimpung pada jabatan pemerintahan daerah.

"Pak Bahtiar dari kementerian dan pernah menjabat Plt. (Pj) Gubernur (Kepulauan Riau), Marullah sebagai Sekda DKI dan pernah jadi Wali Kota Jaksel, Pak Heru juga pernah jadi Wali Kota Jakarta Utara dan (Kepala Biro) KDH era Pak Jokowi. Saya rasa mumpuni," ucap Prasetyo.

Ketika salah satu dari ketiga nama ini dipilih Presiden Joko Widodo menjadi Pj Gubernur DKI dua tahun ke depan, Prasetyo berharap masalah yang terjadi di Jakarta bisa diselesaikan, terutama banjir yang merupakan persoalan klasik.

"Apapun ceritanya, harus tahu masalah Jakarta. Jadi, Jakarta ini gabisa dibuat main-main karena 1 kilometer dari Istana masih ada daerah hulu, daerah banjir," ungkap politikus PDIP tersebut.