Drone Model M2 dari Matternet Dapatkan Sertifikasi dari FAA untuk Layak Terbang
JAKARTA - Matternet telah menerima persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk desain dronke pengiriman Model M2. Dalam siaran persnya, Matternet menjelaskan bahwa Model M2 adalah pesawat tak berawak non-militer pertama yang mencapai Sertifikasi Tipe oleh FAA. Sertifikasi itu menentukan bahwa desain pesawat memenuhi tersebut standar peraturan.
Matternet yang berbasis di California telah menguji drone Model M2 selama empat tahun terakhir di AS sebagai bagian dari program Unmanned Aircraft System (UAS) FAA. Seperti dikutip The Verge, Matternet mengatakan telah mendapatkan lampu hijau dari FAA yang dapat membantu merampingkan proses untuk menerapkan jaringan baru dan mendapatkan persetujuan.
Matternet bermitra dengan UPS pada tahun 2019 untuk mengirimkan pasokan medis di Carolina Utara, dan kemudian mulai mengirimkan resep di Florida. Matternet juga memperluas jejaknya ke Swiss, di mana mereka bekerja sama dengan Swiss Post untuk mengirimkan sampel laboratorium dan tes darah.
Program ini dihentikan sebentar pada tahun 2019 setelah drone-nya mengalami dua kecelakaan di negara itu. Namun Matternet sejak itu mengumumkan bahwa mereka mengambil alih program pengiriman drone Swiss Post mulai tahun 2023.
Dalam sebuah pernyataan, FAA mengatakan drone Model M2 Matternet telah memenuhi semua peraturan federal untuk operasi yang aman, andal, dan dapat dikontrol dan memberikan tingkat keamanan yang setara dengan standar kelaikan udara yang berlaku untuk kategori pesawat lainnya.
Baca juga:
- PT Pupuk Kujang Kerja sama dengan IPB Semprot Pupuk Gunakan Drone, Lebih Cepat dan Tepat
- Belum Dirilis, Survei Menyatakan 26 Persen Pengemudi Ingin Beli Mobil Self-Driving Apple
- Taiwan Tak Asal Gertak, Drone yang 'Nyelonong' Masuk Langsung Ditembak Jatuh
- Jumia Kerja sama dengan Zipline untuk Kirimkan Barang dengan Drone di Daerah Terpencil di Afrika
Drone empat rotor itu telah disetujui untuk membawa muatan seberat empat pon dan terbang di ketinggian 400 kaki atau lebih rendah dengan kecepatan maksimum 45mph.
Pengumuman Matternet muncul ketika raksasa teknologi dan ritel, lainnya mulai meningkatkan upaya untuk mendapatkan layanan pengiriman drone mereka sendiri. Pada Mei lalu, Walmart mengatakan akan memperluas jaringan pengiriman barang lewat drone, yang diluncurkan tahun lalu dalam kemitraan dengan DroneUp, ke Arizona, Arkansas, Florida, Texas, Utah, dan Virginia pada akhir 2022.
Amazon juga mengumumkan rencana untuk memulai menghentikan program pengiriman drone pada Juni, yang akhirnya membawa pengiriman bertenaga drone ke Lockeford, California dan College Station, Texas.
Wing, perusahaan drone yang dimiliki oleh induk Google Alphabet, baru-baru ini juga meluncurkan tes di beberapa bagian Texas dan mulai mengerjakan drone yang mampu membawa muatan yang lebih besar.