Ratu Elizabeth II Wafat: Sekjen PBB Puji Dedikasinya untuk Dunia, Mantan Presiden AS Kenang Minum Teh Bareng di Istana Buckingham

JAKARTA - Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memimpin Inggris wafat dalam usia 96 tahun di Kastil Balmoral, Kamis

Menjadi pemimpin selama tujuh dekade, mendiang Ratu Elizabeth II mendapatkan ucapan duka cita dari pemimpin negara serta pemerintahan di dunia, lembaga internasional, hingga mantan presiden.

Sekjen PBB Antonio Guterres memuji Ratu Elizabeth II sebagai adalah teman baik Perserikatan Bangsa-Bangsa, sangat berkomitmen untuk banyak amal dan lingkungan.

"Sebagai Kepala Negara Inggris yang paling lama hidup dan paling lama memerintah, Ratu Elizabeth II secara luas dikagumi karena keanggunan, martabat, dan dedikasinya di seluruh dunia. Dia adalah kehadiran yang meyakinkan selama beberapa dekade perubahan besar, termasuk dekolonisasi Afrika dan Asia, serta evolusi Persemakmuran," sebutnya, melansir Reuters 9 September.

"Dunia akan lama mengingat pengabdian dan kepemimpinannya," tandasnya.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dan sang istri Jill menyebut, warisan Ratu Elizabeth II akan tampak besar di halaman sejarah Inggris, dan dalam kisah dunia.

Ratu Elizabeth II. (Wikimedia Commons/The Scottish Parliament)

"Dalam dunia yang terus berubah, dia adalah kehadiran yang mantap dan sumber kenyamanan dan kebanggaan bagi generasi warga Inggris, termasuk banyak yang tidak pernah mengenal negara mereka tanpa dia," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Adapun bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, mendiang Ratu Elizabeth II berhak menikmati cinta dan hormat dari Rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia. Ini dikatakan Putin dalam pesannya kepada Charles.

"Saya berharap Anda memiliki keberanian dan ketahanan dalam menghadapi situasi sulit ini, kehilangan yang tidak dapat diperbaiki. Izinkan saya menyampaikan belasungkawa dan dukungan yang tulus kepada anggota keluarga kerajaan dan seluruh rakyat Inggris Raya," katanya.

Terpisah, Paus Fransiskus menyampaikan, "Saya dengan rela bergabung dengan semua orang yang berduka atas kehilangannya, dalam berdoa untuk peristirahatan abadi mendiang Ratu, dan dalam memberikan penghormatan atas hidupnya dalam pelayanan tanpa henti untuk kebaikan Bangsa dan Persemakmuran."

Ratu Elizabeth II. (Wikimedia Commons/The Royal Navy)

Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz memuji komitmen Ratu untuk rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah kengerian Perang Dunia II. Menurutnya, Ratu akan dirindukan, paling tidak humornya yang luar biasa."

"Kami berduka atas kematian Ratu Elizabeth II. Dia adalah panutan dan inspirasi bagi jutaan orang, juga di sini di Jerman," ujar Kanselir Scholz.

Bagi Presiden Prancis Emmanuel Macron, Ratu Elizabeth II mewujudkan kesinambungan dan persatuan bangsa Inggris selama lebih dari 70 tahun.

"Saya mengingatnya sebagai teman Prancis, seorang ratu yang baik hati yang telah meninggalkan kesan abadi di negaranya dan abadnya," kenang Presiden Macron.

Di Jepang, PM Fumio Kishida menyebut wafatnya Ratu Elizabeth sebagai kehilangan besar, tidak hanya bagi rakyat Inggris, tetapi juga komunitas internasional.

"Ratu Elizabeth memainkan peran yang sangat penting dalam perdamaian dan kemakmuran dunia. Pada tahun 1975, ia mengunjungi Jepang dan berkontribusi besar pada penguatan hubungan Jepang-Inggris," ujar PM Kishida.

Ratu Elizabeth II bersama Presiden Joe Biden dan istri. (Wikimedia Commons/The White House)

Dari Amerika Serikat, mantan presiden Donald Trump dan istri Melania menyebut, "Pemerintahan Ratu Elizabeth yang bersejarah dan luar biasa, meninggalkan warisan perdamaian dan kemakmuran yang luar biasa bagi Inggris Raya. Kepemimpinan dan diplomasinya yang langgeng mengamankan dan memajukan aliansi dengan Amerika Serikat dan negara-negara di seluruh dunia."

Sementara, mantan presiden Barack Obama mengatakan, bersama sang istri Michelle, ia merasa beruntung berkesempatan mengenal sang Ratu, yang dianggapnya sangat berarti.

"Berkali-kali, kami dikejutkan oleh kehangatannya, cara dia membuat orang merasa nyaman, dan bagaimana dia membawa banyak humor dan pesonanya ke saat-saat kemegahan dan keadaan yang luar biasa," kenang Obama.

Sedangkan mantan presiden George W. Bush mengenang, menghabiskan waktu di Istana Buckingham dan minum teh dengan Ratu Elizabeth II, menjadi salah satu kenangan terindah dalam hidupnya.

"Laura dan saya merasa terhormat telah mengenal Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Dia adalah seorang wanita dengan kecerdasan, pesona, dan kecerdasan yang luar biasa.

Ratu Elizabeth dengan cakap memimpin Inggris melewati saat-saat kelam, dengan keyakinannya pada rakyatnya dan visinya untuk hari esok yang lebih cerah," ujarnya.