KSAD Dudung Bantah Tak Akur dengan Panglima TNI Jenderal Andika: Waspada, Ada yang Coba Pecah Belah

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman angkat bicara mengenai isu hubungannya dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengalami keretakan.

Menurut Dudung, isu tak harmonis itu sengaja dibuat pihak tak bertanggungjawab untuk memecah belah TNI.

"Waspada, saya sampaikan, pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu, membelah persatuan dan kesatuan di internal TNI," ucap Dudung di Mabes AD, Rabu, 7 September.

Kemudian, Dudung juga menegaskan internal TNI sangatlah solid. Perbedaan pendapat di unsur pimpinan adalah hal yang biasa sehingga tak perlu dibesar-besarkan.

"Kalau terjadi ada friksi, terjadi perbedaan pendapat, saya rasa semua di lapangan sama. Pangdam dengan Kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, Kapolri dengan Wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa. Tetapi ini jangan kemudian dibesar-besarkan," tegas Dudung.

Bahkan, jenderal bintang empat TNI Angkatan Darat ini meminta seluruh jajarannya untuk tetap kompak. Jika ada yang mencoba merusak atau mengganggu soliditas, TNI akan menghadapinya bersama.

"Saya perintahkan kepada seluruh jajaran, waspada. Pihak-pihak tertentu yang mencoba mengganggu soliditas TNI, jangan main-main, kita akan hadapi bersama," kata Dudung.

Hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrahman kabarnya sudah tidak harmonis. KSAD tidak pernah tampak lagi mendampingi Panglima TNI dalam momen-momen besar.

Misal saja latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield pada 1-14 Agustus 2022 yang diikuti lebih dari 4.000 tentara dari 13 negara, hanya terlihat Panglima TNI.