Harga BBM Naik, PAN Minta Anies Gratiskan Tarif Transportasi Umum di Jakarta Selama Sebulan
JAKARTA - Anggota Fraksi PAN DPRD DKI Lukmanul Hakim mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggratiskan biaya penggunaan transportasi publik di Jakarta selama satu bulan untuk menyikapi kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Saya meminta Gubernur Anies Baswedan untuk mengratiskan transportasi publik seperti Transjakarta, MRT, LRT, Minitrans dan Mikrotrans selama satu bulan sebagai respons dan solusi dari kenaikan harga BBM bersubsidi," kata Lukmanul dalam keterangannya, Rabu, 7 September.
Saran penggratisan tarif angkutan umum ini, menurut Lukmanul, bisa meringankan biaya pengeluaran masyarakat setiap harinya.
Lalu, hal ini juga dianggap membuat masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum untuk mobilitas mereka. Sehingga, polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan pribadi ikut berkurang.
Lukmanul pun mengaku prihatin dengan keputusan pemerintah pusat mengurangi subsidi BBM, sehingga harga BBM naik. Keputusan tersebut akan berdampak pada kenaikkan harga-harga kebutuhan hidup lainnya, serta memicu inflasi.
“Kenaikan harga BBM bersubsidi pastinya beredampak langsung dan mempersulit perekonomian warga Jakarta. Apalagi rata-rata warga Jakarta mobilitasnya cukup tinggi setiap harinya sehingga dapat diasumsikan pengeluarannya pun bertambah setelah kenaikan BBM ini,” ujar dia.
Baca juga:
- Anies Baswedan Acungkan Jempol Ketika Tiba di KPK Terkait Penyelidikan Formula E
- Demi Coattail Effect Pemilu 2024, PPP Jadikan Sandiaga Uno Kandidat Capres
- Jokowi Bakal Lantik Azwar Anas Jadi MenPAN RB Gantikan Tjahjo Kumolo Siang Ini
- Hari Ini Irjen Ferdy Sambo Diperiksa Sebagai Tersangka Obstruction Of Justice, Besok Jalani Tes Uji Kebohongan
Karena itu, Anggota Komisi C DPRD DKI ini turut meminta Pemprov DKI memfungsikan satgas pangan dan bekerja lebih dalam upaya pengawasan stabilitas sembako.
"Operasi pasar harus rutin dan intensif guna mencegah permainan harga. Satu sisi, PR klasik pemerintah juga harus segera diselesaikan, yaitu ketika musim panen tiba, harga harus stabil, tidak boleh anjlok," urainya.
Pemerintah resmi memutuskan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi per 3 September 2022. Harga pertalite naik sebesar Rp2.350 per liter, solar subsidi naik Rp1.650, dan Pertamax naik Rp2.000. Dengan rincian pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Presiden Joko Widodo mengaku, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 telah dinaikkan tiga kali lipat dari hanya Rp152,5 triliun ke Rp502,4 triliun. Bahkan, perkiraannya akan terus meningkat.
Namun, bila terus ditambah, subsidi BBM akan semakin membengkak dan kurang tepat sasaran. Saat ini saja, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.
“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah. Mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi mengalami penyesuaian. Sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran,” ucap Jokowi.