Bentrokan Mahasiswa Antar Fakultas di Universitas Pancasila Gara-gara Pinjam Motor Tidak Kembalikan Helem

JAKARTA - Aksi tawuran antar fakultas di Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan telah kondusif. Polisi menjelaskan latar belakang masalah yang menjadi pemicu konflik tersebut.

Sebelumnya, Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Yandri Irsan membenarkan adanya kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 1 September, sekiranya malam hari.

Saat ditanya soal dugaan adanya pengeroyokan salah satu mahasiswa di kampus itu, Yandri tidak menjawab lebih rinci. Namun, ia memastikan kedua belah pihak telah mediasi.

"Tapi intinya situasi kondusif. Permasalahannya hanya internal antar fakultas," kata Yandri dalam pesan singkat, Jumat, 2 September.

Yandri menerangkan bila kedua belah pihak menyelesaikan secara internal. Alhasil tidak ada laporan kepolisian atas insiden semalam.

"Tidak ada bro laporan karena mereka diselesaikan secara internal mereka semalam saya dengan Wakil Rektor memediasi mereka," ujarnya.

Menilik lebih dalam mengenai pemicu konflik, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa bentrokan bermula saat mahasiswa Fakultas Teknik meminjam motor kepada salah satu mahasiswa Fakultas Hukum.

“Anak Fakultas Teknik pinjam motor anak Fakultas Hukum," ujar Zulpan kepada wartawan, Jumat, 2 Agustus.

Sepeda motor, lanjut Zulpan, telah dikembalikan kepada pemiliknya tapi anak Fakultas Teknik tidak mengembalikan helemnya.

"Ditanya 'helemnya mana?' Dijawab 'ambil aja helemnya sendiri kalau berani di Teknik'," ucapnya.

Mendengar ucapan tersebut, anak Fakultas Teknik itu dikeroyok oleh beberapa mahasiswa Fakultas Hukum dengan cara dipukul hingga ditendang. Korban mengalami luka di bagian tubuhnya.

Pengeroyokan itu, masih kata Zulpan, yang menjadi pemicu bentrokan antara mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik.

"Sudah diredam saat itu juga oleh Kapolres dan jajarannya," pungkasnya.