KPK Ingatkan Jadi Pejabat Bukan Berarti Cari Kekayaan Tapi Jadi Abdi Rakyat
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para pejabat jangan hanya bekerja untuk mencari kekayaan. Mereka harus kembali ke tujuan awal, yaitu menjadi abdi bagi masyarakat dan negara.
"Kalau tujuan menjadi pejabat adalah kekayaan, maka mari kita kembalikan ke tujuan awal. Karena sesungguhnya menjadi pejabat adalah menjadi abdi negara dan abdi rakyat," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 September.
Dia mengingatkan jangan ada pejabat yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Penyimpangan yang mereka lakukan, sambung Ghufron, dilihat Tuhan meski tak ketahuan oleh aparat penegak hukum.
Ghufron juga mengingat para pejabat adalah mereka yang dipilih rakyat. Sehingga, amanah yang ada harus dijalankan sebaik-baiknya.
"Kami berharap para pemimpin yang sudah terpilih, bukan hanya oleh rakyat Indonesia tetapi juga diberikan kesempatan oleh Allah SWT, apakah dia mampu menjadi pencerah atau sebaliknya. Inilah saatnya menentukan," tegasnya.
Lebih lanjut, Ghufron juga meminta para pejabat ini memberantas korupsi di wilayah mereka. Ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan, termasuk memperhatikan Monitoring Center For Prevention (MCP).
MCP, kata Ghufron, adalah salah satu bentuk KPK melakukan perbaikan sistem dan tata kelola. Sehingga, para kepala daerah bisa menggunakan angka tersebut untuk menjaga integritas di wilayahnya.
Baca juga:
- Permohonan Tak Ditahan Dikabulkan, Putri Candrawathi Wajib Lapor 2 Kali Seminggu
- Mantan Pengacara Bharada E Heran, Istri Ferdy Sambo Tersangka Kasus Pembunuhan Dibiarkan Berkeliaran
- Terungkap Soal Dua Pisau Kuat Maruf Yang Berkaitan Dengan Peristiwa Magelang: Ancam Brigadir J Naik ke Atas
- Harus Biayai Anak Sekolah, Pengeroyok Ade Armando Minta Hakim Ringankan Hukuman
"Monitoring Center for Prevention (MCP) itu merupakan bagian dari perbaikan sistem. Salah satunya adalah dalam penggunaan anggaran," pungkasnya.