Pupuk Keterampilan Sosialnya, Begini 5 Cara Membantu Buah Hati untuk Berteman
YOGYAKARTA – Dengan memiliki banyak teman, anak-anak bisa mengembangkan kemampuan berkomunikasi, berbagi, dan berempati. Selain itu, anak-anak juga terasah kreativitas serta kemampuan dalam memecahkan masalah.
Menurut asisten profesor dan psikolog anak di NYU Child Study Center di New York City, Rachelle Theise, Psy.D., dengan berteman membantu anak berinteraksi dengan dunia. Beberapa anak mungkin secara alami punya kemampuan sosial. Tetapi tak sedikit yang butuh pembiasaan karena sedikit rasa malu.
Sebagai orang tua, tentu membantu anak untuk berkembang adalah sebuah capaian yang perlu diwujudkan. Kuncinya adalah mendorong anak-anak lebih percaya diri dan mereka akan lebih nyaman menjalin pertemanan. Untuk mewujudkannya, berikut saran yang bisa dilakukan orang tua agar anak-anak nyaman serta percaya diri dalam berteman.
1. Latih untuk menyapa
Bagi orang dewasa, menyapa itu hal biasa terutama ketika ada orang baru. Untuk anak-anak, Anda sebagai orang tua bisa melatih buah hati untuk menyapa seseorang yang baru. Misalnya dengan menanyakan namanya.
2. Mulai dengan langkah kecil
Ketika berinteraksi pada ranah sosial, keterlibatan orang tua diperlukan untuk menjamin keamanan. Pertama-tama, cobalah untuk mengajak anak ke lingkungan sosial terdekat. Pastikan mereka percaya diri dan aman, kemudian ajarkan teknik membuka obrolan dengan teman sebaya yang baru mereka kenali.
3. Undang teman-temannya ke rumah untuk bermain
Anak-anak pemalu biasanya merasa lebih nyaman di rumah mereka sendiri. Jadi, undang teman-teman anak Anda untuk bermain di rumah. Berikan aktivitas yang membutuhkan lebih sedikit percakapan dan lebih banyak partisipasi. Dengan cara ini, anak Anda tidak akan kewalahan dengan teman baru saat mengatasi rasa malunya, terang Theise dilansir Parents, Kamis, 1 September.
4. Pertahankan kehadiran sahabat anak Anda
Konsisten adalah awal yang penting dimiliki. Artinya, pertahankan kehadiran sahabat bagi anak-anak Anda. Beri kesempatan mereka berinteraksi lebih sering. Jika sudah terbiasa, ikutlah dalam lingkaran mereka agar anak-anak merasa didukung oleh orang tuanya.
Baca juga:
5. Membangun kepercayaan
Saat mengatur jadwal bermain, pastikan anak-anak mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Misalnya, jika jadwal bermain pada sore hari, beri batasan waktu. Ketika waktu habis, pastikan Anda mengucapkan selamat tinggal dan ijinkan teman-teman anak Anda untuk pulang ke rumah masing-masing.
Membangun kepercayaan sosial perlu didasarkan atas pengalaman. Jika anak Anda mempercayai Anda, maka dia akan belajar untuk mempercayai dirinya sendiri. Selain itu, ajarkan pada anak Anda kapan waktu tepat untuk mengucapkan ‘terima kasih’, ‘maaf’, ‘tolong’, dan ‘iya’ atau ‘tidak’.