Janji Taiwan: Siap Balas Dendam kalau Militer China Masuk Wilayahnya
JAKARTA - Taiwan memastikan, akan menggunakan haknya untuk membela diri dan melancarkan serangan balik kalau militer China memasuki wilayahnya.
Beijing memang sedang meningkatkan kegiatan militer di dekat pulau itu.
Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai miliknya, mengadakan latihan militer di sekitar pulau itu bulan ini sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Pejabat pertahanan Taiwan mengatakan patroli militer "intensitas tinggi" China di dekat Taiwan terus berlanjut dan niat Beijing untuk menjadikan Selat Taiwan yang memisahkan kedua belah pihak sebagai "laut dalam" akan menjadi sumber utama ketidakstabilan di wilayah tersebut.
"Untuk pesawat dan kapal yang memasuki wilayah laut dan udara kami sejauh 12 mil laut, tentara nasional akan menggunakan hak untuk membela diri dan melakukan serangan balik tanpa kecuali," Lin Wen-Huang, wakil kepala staf umum untuk operasi dan perencanaan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu 31 Agustus.
Taiwan telah mengeluhkan drone China yang berulang kali terbang dekat dengan kelompok pulau kecilnya di dekat pantai China.
Militer Taiwan janji akan menyerang balik pesawat tak berawak China yang terus tidak memperdulikan peringatan mereka untuk meninggalkan wilayah Taiwan.
Baca juga:
- Pemerintah AS Berencana Jual Senjata Senilai Rp16,3 Triliun ke Taiwan, Termasuk 160 Rudal
- Tolak Keluhan Taiwan Soal Drone, Kementerian Luar Negeri: Terbang di Wilayah China, Tidak Membuat Keributan
- China Pastikan Ikut Latihan Militer dengan Rusia, Tapi Tak Terkait Ukraina Maupun Taiwan
- Sebut Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan Pelanggaran Berat, Menhan: China Tidak Bisa Dijinakkan, Kami Tidak Takut
Taiwan menembakkan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak China. Dan ini adalah pertama kalinya tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan Kementerian Pertahanan Taiwan mengambil tindakan balasan dari sesuatu yang dianggap provokasi China.
Sebagai tanggapan, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan bahwa Taiwan adalah provinsi China, dan tidak ada "Kementerian Pertahanan Nasional".
"Tidak ada artinya bagi pihak berwenang Taiwan untuk membesar-besarkan ketegangan," tambahnya.