Kanselir Jerman Olaf Scholz Janjikan Pengiriman Senjata Baru dan Canggih ke Ukraina
JAKARTA - Ukraina akan menerima senjata ultra-modern baru dari Jerman dalam beberapa minggu mendatang, termasuk sistem pertahanan udara, stasiun radar dan kendaraan udara tak berawak, kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam pidatonya di Universitas Charles, Praha, Ceko Hari Senin.
Berlin akan terus memberikan semua kemungkinan bantuan ke Kiev "selama diperlukan," janji Scholz.
Dia mengatakan, ibu kota Jerman akan menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang dukungan untuk Ukraina pada 25 Oktober.
"Selain itu, Ukraina akan menerima senjata baru dan canggih dari kami dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, khususnya, sistem pertahanan udara, stasiun radar, dan drone pengintai," ujar Kanselir Scholz seperti melansi TASS 29 Agustus.
Paket bantuan militer terbaru Jerman untuk Ukraina saja berjumlah lebih dari 600 juta euro, katanya.
"Tujuan kami adalah untuk menciptakan angkatan bersenjata Ukraina modern, mampu mempertahankan negara mereka dalam jangka panjang," tegas kanselir.
Selai itu, Pemimpin Jerman meminta sekutu untuk mematuhi "strategi cerdas" dalam mendukung Ukraina dan mengoordinasikan gerakan mereka.
"Dalam hal ini, kami telah meluncurkan inisiatif bersama dengan Belanda yang bertujuan untuk pembagian tanggung jawab jangka panjang dan dapat diandalkan di antara semua mitra Ukraina," ungkap Scholz.
Baca juga:
- Palsukan Pemecatannya untuk Dapat Bantuan COVID-19 dari Pemerintah, Wanita Ini Dijatuhi Hukuman Penjara
- Ukraina Umumkan Mulai Lancarkan Serangan Balasan, Rebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia
- Puji Negara-negara Islam Sebagai Mitra Tradisional Rusia, Presiden Putin: Bangun Tatanan Dunia yang Adil dan Demokratis
- Perang Ukraina Dinilai Tidak Sesuai Rencana, Presiden Putin Disebut 'Pinggirkan' Menteri Pertahanan Shoigu
"Misalnya, saya dapat membayangkan bahwa Jerman akan memikul tanggung jawab untuk memperkuat artileri Ukraina dan sistem pertahanan udaranya," terangnya, mendesak sekutu untuk menyepakati koordinasi upaya mereka sesegera mungkin.
"Kita harus memasok Kyiv bukan hanya dengan senjata yang siap kita serahkan," tegas kanselir. Seperti yang dia jelaskan, ini akan membutuhkan "lebih banyak perencanaan dan koordinasi."