Rusia Harapkan Misi IAEA ke PLTN Zaporizhzhia Terlaksana, Tuding Ukraina Lakukan Terorisme Nuklir
JAKARTA - Moskow berharap kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat terlaksana, meskipun ada pengaruh destruktif dari Kyiv.
"Kami yakin bahwa itu (inspeksi IAEA) akan berlangsung, terlepas dari pengaruh destruktif pada proses ini oleh rezim Kiev dan semua orang yang mendukungnya, dan mereka yang menggunakan fasilitas nuklir sebagai instrumen belaka untuk tidak hanya pemerasan tetapi terorisme," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam wawancara program Voskresny Vecher dengan Vladimir Solovyov di saluran televisi Rossiya-1, seperti dilansir dari TASS 29 Agustus.
"Karena apa yang dilakukan rezim Kiev di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia adalah terorisme nuklir. Jelas, itu tidak hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki senjata nuklir atau bom kotor, tetapi juga seperti yang kita lihat sekarang," tegasnya.
Lebih jauh, Zakharova menyerukan untuk tidak percaya kebohongan Barat, yang menyebut Rusia telah ditekan untuk memberikan akses ke PLTN Zaporizhzhia untuk inspektur IAEA.
"Saya ingin semua orang mengabaikan laporan dan berita palsu yang datang dari Barat, bahwa mereka diduga berhasil menekan pihak Rusia untuk menyetujui pemeriksaan, bahwa mereka diduga menggunakan semua keterampilan diplomatik mereka untuk membujuk kami untuk mengorganisir pemeriksaan semacam itu. pemeriksaan," terangnya.
"Itu tidak benar. Itu bohong. Kami telah melihat upaya menyajikan situasi seperti ini, jadi saya hanya ingin memperingatkan bahwa kampanye informasi akan berlangsung dengan cara ini," tegas Zakharova.
Ia juga menekankan, bahwa Moskow-lah yang bersikeras melakukan inspeksi semacam itu. "Mereka telah menyerukan pemeriksaan seperti itu, memintanya. Selain itu, telah menerima pemahaman penuh dari IAEA, dari direktur jenderalnya dan selama berbulan-bulan tidak berusaha untuk mengatur kunjungan ini. Saya ingat bagaimana Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan Direktur Jenderal IAEA beberapa bulan lalu. Saya ingat banyak kontak, panggilan telepon, dan pertemuan pribadi yang diadakan oleh perwakilan kami untuk organisasi ini. Upaya diplomatik difokuskan pada pengorganisasian inspeksi," ungkapnya.
Baca juga:
- Taliban Tuding Pakistan Izinkan Pesawat Tak Berawak Amerika Serikat Gunakan Wilayah Udaranya
- Dua Kapal Jelajah Rudal AS Berlayar di Selat Taiwan, Gedung Putih Sebut Konsisten Kebijakan Satu China
- Rusia Rampungkan Peningkatan Sistem Peringatan Dini: Berbasis Satelit dan Radar, Kunci Rudal Balistik Musuh Secepat Mungkin
- Nekat Berselancar di Grand Canal Venesia: Dua Turis Didenda, eFoils-nya Disita
The New York Times melaporkan pada Hari Sabtu, IAEA telah membentuk misi, yang diharapkan untuk mengunjungi PLTN Zaporizhzhia minggu depan.
Terletak di Kota Energodar, PLTN Zaporizhzhia merupakan yang terbesar dari jenisnya di Eropa. Rusia dan Ukraina saling tuding mengenai serangan di sekitar pembangkit. Sementara, PBB mengharapkan adanya zona demiliterisasi di sekitar kawasan pembangkit.