Dukung Otsus, MIPI Sebut Pembangunan Papua Tak Mudah dalam Konteks Pemerataan dan Keadilan
JAYAPURA - Masyarakat Ilmu Pemerintahan (MIPI) Papua menyebut Otonomi Khusus (Otsus) merupakan salah satu instrumen yang dapat dipakai sebagai strategi untuk mencapai percepatan pembangunan di provinsi berjuluk "Bumi Cenderawasih" itu.
Ketua MIPI Papua Muhammad Musa'ad mengatakan, pembangunan Papua tidak mudah dalam konteks pemerataan dan keadilan. "Hal ini disebabkan karena wilayah Papua sangat luas, yaitu 319.036,05 kilometer persegi atau 16,64 persen dari luas wilayah Indonesia dengan kondisi geografis dan topografis yang sangat sulit, " katanya dalam keterangan tertulis dikutip Antara, Minggu 28 Agustus.
Karena itu, menurut dia, dibutuhkan komunikasi, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian untuk mengungkit percepatan pembangunan di Papua.
"Selain itu juga ada penyebaran jumlah penduduk yang tidak merata, " katanya.
Baca juga:
- Pj Gubernur Aceh Ajukan Kawasan Sabang Jadi Proyek Strategis Nasional ke Presiden Jokowi
- Banyak Narasi Negatif Tentang Papua, BIN: Amplifikasi Pembangunan Papua Baik SDM dan Infrastruktur
- Cuaca Ekstrem Embun Beku di Lanny Jaya Papua, KSP Sebut Distribusi Bantuan Lancar Meski di Lokasi Sulit Dijangkau
- Komisi II DPR: Pembentukan 3 DOB Papua, Upaya Wujudkan Kesejahteraan Orang Asli Papua
Akibatnya, kata dia, hubungan pelayanan antara pemerintah dengan warga yang sulit, kondisi lokal yang majemuk, hingga proses akulturasi budaya antar masyarakat lokal.
"Untuk itu dibuat program prioritas pembangunan Papua 2019-2023 yang menjadi komitmen Pemerintah Provinsi Papua dalam menjawab tantangan dan isu strategis pembangunan Papua," kata Muhammad Musa'ad .