Kemiskinan di Surabaya, Pemkot Minta Data Masyarakat Berpenghasilan Rendah Masuk Aplikasi Diskominfo
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta 1.298 Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo di tingkat RW serta 1.361 Satgas di tingkat RT se-Surabaya, ikut mengentaskan kemiskinan dan berkolaborasi dengan RT/RW, lurah, dan camat setempat.
Eri juga meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya juga terlibat untuk berkolaborasi sehingga bisa mengentaskan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Surabaya.
"Jadi, nanti pak RT/RW sudah bisa memasukkan data melalui aplikasi Diskominfo, terkait persyaratan warga kategori MBR. Agar anggaran kita bisa tepat sasaran," ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Minggu 28 Agustus.
Eri meminta kepada Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo untuk melakukan pemilihan terhadap warga yang terdampak COVID-19, yang kehilangan pekerjaannya. Sebab, warga tersebut tidak termasuk dalam kategori MBR.
"Kalau dia masih punya rumah atau aset, dia tidak masuk MBR. Tapi, saya yakin dengan Satgas Kampung Tangguh ini, pendataan itu akan lebih tepat untuk memberikan manfaat kepada warga Surabaya," ujar dia.
Sebab, menurutnya, seluruh aset milik Pemerintah Kota Surabaya telah dilakukan secara Padat Karya, yakni semua anggaran yang digunakan Pemkot Surabaya digunakan oleh UMKM setempat.
"Pada tahun 2023 sesuai dengan Peraturan Presiden, 40 persen anggaran barang jasa Pemkot Surabaya atau Kementerian itu wajib dikerjakan oleh UMKM," kata dia.
Baca juga:
- Anies Dinilai Tetap Bisa Cabut Pergub Penggusuran Buatan Ahok Meski Kemendagri Tak Setuju
- Rumah Dinas Lurah-Camat Jadi Gudang, PSI: Ironi di Tengah Warga DKI Kesulitan Cari Tempat Tinggal
- Ferdy Sambo Dipecat Polri, Anggota Komisi III DPR: Minimalisir Hambatan Penyelidikan Kasus Pembunuhan Brigadir J
- Pengeplak Sopir Transjakarta Serahkan Diri ke Polisi, Wagub DKI: Contoh yang Baik
Dengan semangat yang dimiliki para Satgas Kampung Tangguh ini, Eri meyakini bahwa mereka bisa ikut mencegah penularan COVID-19, sehingga ekonomi di Kota Surabaya bisa terus berjalan.
"Semangat melawan COVID-19 ini bisa ditularkan untuk melawan kemiskinan. COVID-19 bisa dilewati, maka kemiskinan juga bisa dilewati," tuturnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun sebelumnya mengajak partisipasi aktif Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dalam kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya di lingkungannya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya telah menggelar Apel Satgas Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo di Lapangan Gelora 10 November Kota Surabaya pada Sabtu 27 Agustus. Kegiatan tersebut untuk memperkuat dan menjaga situasi pandemi COVID-19 di Surabaya agar tetap terkendali.