Presiden Putin Tandatangani Dekrit Peningkatan Jumlah Angkatan Bersenjata Rusia: Tembus 2 Juta Personel, Termasuk 1,15 Juta Pasukan Tempur
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada Hari Kamis untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata Rusia dari 1,9 juta menjadi 2,04 juta personel.
Peningkatan tersebut termasuk peningkatan 137.000 personel tempur menjadi 1,15 juta personel. Itu mulai berlaku pada 1 Januari, menurut keputusan yang diterbitkan di portal legislatif pemerintah, melansir Reuters 25 Agustus.
Keputusan Presiden Putin tidak mengatakan bagaimana peningkatan jumlah pegawai itu akan dicapai, tetapi menginstruksikan pemerintah untuk menetapkan anggaran yang sesuai.
Terakhir kali Presiden Putin menetapkan jumlah tentara Rusia adalah pada November 2017, ketika jumlah personel tempur ditetapkan 1,01 juta dari total angkatan bersenjata, termasuk non-kombatan, sebanyak 1,9 juta.
Rusia belum mengatakan berapa banyak korban yang dideritanya di Ukraina sejak minggu-minggu pertama kampanye, ketika mengatakan 1.351 tentaranya telah tewas.
Sementara, perkiraan Barat mengatakan jumlah sebenarnya bisa setidaknya 10 kali lipat. Adapun Ukraina mengatakan telah membunuh atau melukai setidaknya 45.000 tentara Rusia, sejak invasi 24 Februari.
Baca juga:
- Desak Barat Hentikan Negosiasi Upaya Pemulihan Kesepakatan Nuklir 2015: Israel Hubungi Pemimpin Inggris hingga Jerman, Kirim Menhan ke AS
- Korban Tewas di Stasiun Ukraina Bertambah Jadi 25 Orang, Rusia Klaim Hantam Kereta Militer dengan Rudal Iskander
- Inggris dan Norwegia Sumbang Mikro Drone Black Hornet, Menteri Pertahanan: Bantu Ukraina di Medan Perang
- Perubahan Detail Pengamanan Mendadak Berujung Penembakan Shinzo Abe, Kepala Kepolisian Jepang Mengundurkan Diri
Diketahui, menurut laporan tahunan resmi oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis, Rusia memiliki 900.000 personel layanan aktif pada awal tahun ini, dan cadangan 2 juta orang dengan layanan dalam lima tahun terakhir.