Penyaluran KUR Bank Mandiri Tembus Rp24 Triliun di Akhir Juli, Mayoritas ke Sektor Produktif
JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp24,2 triliun hingga akhir Juli 2022.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Josephus K Triprakoso mengatakan, angka tersebut tumbuh 7,5 persen year on year (yoy), jika dibandingkan posisi Juli 2021 hanya sebesar Rp22,5 triliun.
“Apabila dirinci, mayoritas penyaluran KUR tersebut atau sebanyak 59,5 persen telah dialokasikan ke sektor yang setara nilai produktif Rp 14,4 triliun. Sedangkan untuk sektor nonproduktif sebesar Rp9,8 triliun,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 23 Agustus.
Menurut Josephus, secara sektor usaha realisasi penyaluran KUR terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,1 persen, sektor jasa produksi 20 persen, sektor industri pengolahan 8,2 persen dan sektor perikanan 1,9 persen.
“Upaya kami mendorong penyaluran KUR turut menjadi mesin penggerak pertumbuhan kredit UMKM dan tercermin dari pertumbuhan kredit sektor ini di semester I 2022 sebesar 12,5 persen, tuturnya.
Baca juga:
Melihat tren yang terus membaik, pihaknya optimistis penyaluran kredit UMKM memiliki prospek pertumbuhan hingga akhir tahun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"KUR Bank Mandiri di tahun 2022 akan tetap difokuskan pada sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah, baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi yang didukung sinergi dari seluruh segmen bisnis, koordinasi yang kuat di seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan perusahaan finansial maupun e-commerce," jelas Josephus.
Untuk diketahui, bank berkode saham BMRI itu ditarget pemerintah untuk bisa menyalurkan KUR sebesar Rp 40 triliun atau meningkat dibandingkan plafon periode 2021 sebesar Rp 35 triliun.
“Ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk tetap mendukung sektor usaha kerakyatan demi mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional," tutup dia.