Pembangunan Kampus Polimarin Tersendat, Ini yang Dilakukan Moeldoko

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan, pembangunan kampus baru Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) harus cepat dan bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2024. Moeldoko menyampaikan ini, saat memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan kampus baru Polimarin, di kota Semarang, Jawa Tengah.

Rapat koordinasi, dihadiri Staf Khusus Bidang Pembelajaran Kemendikbud Hamid Muhammad, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Kolonel Marinir Hariyono Masturi, dan para pimpinan Polimarin.

“Kita (Kantor Staf Presiden) sudah bekerja berdarah-darah untuk mendapatkan lahan ini. Presiden akan meresmikan ini di akhir 2024. Bagaimanapun caranya, jangan sampai mundur,” tegas Moeldoko dalam kerangan tertulis yang diterima VOI pada 19 Agustus.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian besar pada Polimarin sebagai corong pendidikan yang mewujudkan visi poros maritim Indonesia. Terlebih, angka serapan lulusan Polimarin selalu 100 persen, dan Indonesia memiliki kebutuhan SDM unggul di bidang maritim.

Sayangnya, kampus lama Polimarin yang berdiri di atas lahan seluas 1,5 hekater dinilai kurang memadai untuk menerima jumlah taruna yang setiap satu angkatan berjumlah seratus orang. Sebab, selain untuk asrama, kampus pencetak pelaut ini juga memerlukan tempat untuk praktik.

Bantuan Jokowi

Moeldoko mencoba simulator empat dimensi di Polimarin Semarang. (foto Ist)

Atas kondisi itu, pada 2016, Presiden Jokowi menginstruksikan pembangunan kampus baru. Namun karena persoalan keterbatasan anggaran dan pengadaan tanah, yakni terjadi tarik ulur pelepasan lahan yang merupakan aset PTPN IX, pembangunan kampus baru Polimarin di kecamatan Bergas kabupaten Semarang tersendat.

Tim Kantor Staf Presiden pun melakukan debottlenecking, dengan turun ke lapangan dan melakukan koordinasi bersama kementerian/lembaga. Yakni, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, PTPN IX, dan Holding PTPN.

Hasilnya, pengadaan tanah untuk pembangunan kampus baru Polimarin bisa diwujudkan. Hal itu ditandai dengan penyerahan sertifikat tanah seluas 30 hektar, dari BPN kabupaten Semarang kepada Polimarin, Jum’at 12 Agustus.

Moeldoko mengatakan, kampus baru Polimarin harus mencetak pelaut-pelaut tangguh yang bisa mengubah potensi maritim Indonesia menjadi kekuatan. Karakter petarung di laut harus dibangun dengan penguatan mental. Jika hal itu terwujud, Moeldoko Optimistis, Polimarin bisa menjadi tolok ukur di ASEAN dan Dunia.

Moeldoko berdialog dengan civitas akademika Polimarin Semarang. (foto Ist)

“Sejak Indonesia belum merdeka, nenek moyang kita pelaut ulung yang diperhitungkan dunia. Ketika diperhitungkan, pasti memiliki keunggulan. Saya yakin Polimarin bisa wujudkan itu di masa depan,” seru Moeldoko.

Usai memimpin rapat, Moeldoko yang didampingi Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan juga melihat langsung laboratorium simulator mengemudikan kapal empat dimensi. Dari pantauan tim media KSP, ruangan ini dikelilingi layar yang melingkar 360 derajat.

Di bagian tengah, terdapat ruangan layaknya ruang kemudi kapal yang lengkap dengan berbagai panel untuk mengemudikan sebuah kapal tanker. Dan saat kapal melaju, memang terasa ruang kemudi bergoyang layaknya sedang berada di kapal sungguhan. Bahkan bunyi-bunyian di laut hingga suara klakson kapal lain juga terdengar. “Benar-benar seperti di atas kapal beneran,” kesan Moeldoko, saat didaulat menjadi nahkoda.