Soal Ketahanan Pangan Nasional, Moeldoko Dorong Perguruan Tinggi Berperan Aktif
Kepala KSP Moeldoko di gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan, (KSP) Moeldoko mendorong perguruan tinggi untuk terus melakukan riset dan pengembangan dalam mendukung ketahanan pangan dalam negeri. Pasalnya, saat ini terdapat kekhawatiran global di sektor pertanian, yaitu meliputi regenerasi petani, penyusutan lahan serta peningkatan populasi. 

Hal ini disampaikan Moeldoko saat menerima kunjungan kerja Wakil Rektor Universitas negeri Manado (UNIMA) di gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu 13 Maret.

Pada kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan apresiasinya kepada UNIMA dalam mengupayakan pengembangan diversifikasi pangan seperti jagung dan sorgum. Dimana, UNIMA telah menyiapkan lahan seluas 300 hektare untuk pengembangan diversifikasi pangan di kawasan kampus yang berada di kelurahan Tonsari, kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara.

Moeldoko memandang, pengembangan diversifikasi pangan di UNIMA merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi untuk turut serta dalam mendukung ketahanan pangan.

“Ini merupakan niat baik di sektor pertanian, dan kampus bisa jadi center of excellence. Terlebih jika perannya terus dijalankan dengan baik,” kata Moeldoko.

Moeldoko selaku Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) ini juga mengatakan, salah satu permasalahan utama di sektor pertanian saat ini terletak pada regenerasi petani. Ia pun menyebut, situasi ini turut menjadi kekhawatiran di berbagai negara yang belum kunjung menemukan solusinya.

Sebelumnya, Moeldoko telah berkunjung dan melakukan diskusi secara langsung ke Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dalam menjawab tantangan ini. 

Melalui langkah tersebut, Indonesia bekerja sama dengan FAO membangun program regenerasi petani serta pelatihan berjenjang, termasuk penggunaan teknologi smart farming dan cara berbisnis di sektor pertanian. “Ada bantuan dari FAO untuk mengembangkan potensi anak muda,” ungkap Moeldoko.

“Saya turut sampaikan ke FAO pentingnya diversifikasi, Indonesia punya sagu, sorgum, dan umbi-umbian, maka diversifikasi adalah jalan yang bijaksana,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNIMA, Prof. Dr. Norbanus Naharia MS berharap dapat konsisten meneruskan program baik ini secara berkelanjutan. 

“Kami terinspirasi dari pak Moeldoko pada awalnya. Lahan yang kami dedikasikan juga milik kampus, dan kami harap dapat terus mendapat dukungan untuk pengembangan secara berkelanjutan,” ujarnya.