KSP Moeldoko Khawatirkan Stok Beras Nasional Tahun Depan: Kita Harus Siapkan Substitusi Pangan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Foto via Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan, saat ini stok nasional bisa mencukupi karena produksi beras dalam kondisi baik. Produksi beras nasional diungkapkannya mencapai surplus dalam tiga tahun terakhir karena didukung fenomena cuaca basah La Nina.

Namun, dia khawatir tahun depan Indonesia akan mengalami kekurangan stok beras karena fenomena kekeringan atau El Nino.

"Risikonya bisa gagal panen. Untuk itu kita harus siapkan substitusi pangan. Salah satunya sorgum," ujar Moeldoko saat memberi kuliah umum di Unima, Sabtu, 17 Desember, seperti dinukil dari Antara.

Purnawirawan TNI itu kemudian mengungkapkan, ketergantungan masyarakat terhadap beras masih sangat tinggi. Saat ini, kebutuhan masyarakat atas beras mencapai 2,5 juta ton per bulan.

Untuk itu, dia menilai, perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya sumber pangan alternatif. Langkah ini demi mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras.

Untuk itu, Moeldoko mengapresiasi Universitas Negeri Manado (Unima), Sulawesi Utara, yang turut berkontribusi terhadap upaya penguatan ketahanan pangan dengan mengembangkan budi daya tanaman sorgum.

Menurut dia, pengembangan tanaman sorgum di Unima merupakan wujud nyata komitmen perguruan tinggi untuk ikut menjaga daya tahan pangan nasional.

"Ini juga menjadi edukasi dan sosialisasi pentingnya sumber pangan alternatif agar kita tidak hanya bergantung pada beras," kata Moeldoko yang dinobatkan sebagai "Bapak Sorgum Indonesia".

Sementara itu, Unima telah menyiapkan lahan seluas 50 hektare untuk pengembangan sorgum. Pada tahap awal, penanaman sorgum dilakukan di atas lahan seluas tiga hektare yang berada di kawasan kampus di Kelurahan Tonsari, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, Sulawesi Utara.

Sementara itu, Rektor Unima Deitje A. Katuuk mengatakan, pengembangan budi daya tanaman sorgum di Unima dipicu oleh ancaman krisis pangan global.

Menurutnya, perguruan tinggi harus ikut merespons tantangan tersebut dengan melakukan langkah nyata bukan sekedar berwacana.

"Kami (Unima) juga terinspirasi dari Pak Moeldoko yang terus menggaungkan soal sorgum sebagai sumber alternatif pangan," kata dia.